SENI.CO.ID — Bahwa harus diakui Ia adalah aktor yang kuat. Betul kata suhu teater Suyatna Anirun buku Menjadi Aktor (1998) dia menjelaskan bahwa seorang aktor dituntut untuk bisa memenuhi kualitas tertentu. Dan ia memiliki karakter yang selain kuat kualitasnya sangat prima.
Untuk kali ini permainan aktor dalam pertunjukan Monlog “SURAT KEPADA ORANG TERKASIH” karya TAUFAN S. CHNADRANEGARA dipentaskan di Festival Cingidsed Bandung 2023 pada 17 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB.
Adalah aktor utama Nur Rahmat SN dalam pementasan ini ia memainkan tafsir yang luar biasa atas naskah monolog itu. Selain ia paham karakter kisah dia memaninkan imajinasi tanpa batas, bahkan kontekstual dalam moralisme monolg ini jadi cermin yang disaksikan penonoton dalam Kemerdekaan 78 tahun. Berikut kutipan naskah drama monolog yang dipentaskan:
Kepada A moral teman yang terkasih. Baru saja aku menerima suratmu. Tentang musibah yang melanda umat manusia di negerimu.
Kau Tanya aku
tentang bagaimana mangatasi akibat dari itu semua.
Umumnya manusia menyalahkan Tuhan.
Padahal menurutmu, ini bencana alam. Alam bergeser dari takdirnya menuju takdir yang baru dalam kurun ruang dan waktu.
Kalau boleh kujawab;
bisa.
Bisa saja itu. Kalau menurut keyakinanmu begitu. tapi bolehkah aku bertanya satu hal saja: manakah yang lebih dulu ada?
Tuhan atau alam?
Kau tak pernah menjawab dalam
surat-suratmu kepadaku,
pertanyaanku itu..
Nur Rahmat melakukan olahan karakter diatas panggung sangat kualitas dan panggung yang alakadarnya di Festival ini ia respon, tentu saja tidak bisa semua dikatakan monolog sempurna, kalau untuk akting tak diragukan tapi untuk sebuah festival pertama memang harus lebih diasah lagi tata artistik dan juga ruang kemungkinan sebagai bahan pertunjukan, tata panggung dan tata cahaya yang brehnya (apa adanya).
Dalam naskah karya Taufan ini juga bertanya, malah kau bertanya tentang fenomena alam yang logis, menurutku logis atau tidak, itu “akal” dalam takdir kita sebagai mahluk Tuhan.
Selalu.
Kau bertanya tentang alam dan Tuhan. Tak pernah aku menerima jawaban dari apa yang sudah kujawab untukmu. Mengapa?
Adakah kebimbangan untukmu. tentang azaz ilahiah, tentang zat yang tak seumpama apapun itu?.
Adakah ketakutan dengan pertanyaanmu sendiri?
Lalu untuk apa kau
Tanya tentang itu, selalu,
padaku?
Adakah kau tengah menguji aku?
Kalau boleh kujelaskan,
aku tak pernah meragukan apapun
atau bertanya apapun tentang Tuhan.
Karena hal itu bukan soal yang harus diperdebatkan. Bukan hal yang harus menghambat kreatifitas dan daya hidup kita sebagai mahluk hidup. Menurutku,
perlu kuulang lagi jawabanku:
Tuhan bagiku adalah teman kreatif dialogis tunggal meruang di kosmos jiwa,
menyejukkan,mencintai, mengasihi, mencitrai hidup kita awal hingga akhir hayat dikandung badan. Tak secercahpun kubiarkan cahaya gelap mengganggu terangnya pelita selalu pemberi harapan.
Meski kadang aku bimbang. Saat-saat aku bereaksi pada aksi realitas hidup, menghisapku detik perdetik, kadang keserakahan menggodaku untuk meraih jalan menuju terang dengan jalan konflik, korup, chaos,
kau tahu apa yang kulakukan?
Akhirnya bisa bisa terlihat bahwa Nur Rahmat telah memenuhi janji dalam dirinya adalah aktor senior dalam panggung ini yang setia konsiten. Dan dalam Festival ini juga mengabarkan bahwa pentas Monolog untuk persembahan sang guru. Bravo Festival Cingidsed Bandung 2023 Indonesia Merdeka 78 Tahun.
ATA/RED