Home Bahasa SAJAK-SAJAK Taufan S. Chandranegara

SAJAK-SAJAK Taufan S. Chandranegara

0

SENI.CO.ID — Pekan ini kami sajikan sajak dari seniman senior Taufan S. Chandranegara, praktisi seni-penulis. Ada dua sajak dalam pekan ini dan selamat menikmati sajak yang penuh ritmis dan sentuhan kritik halus namun tajam menukik. (red)

SAJAK Taufan S. Chandranegara

Sajak Padi

Sebulir padi kehidupan cakrawala
fajar kembali senja sebagaimana pula
sebaliknya matahari menuju rembulan
menggubah malam menjadi siang
bolak-balik di ranah waktu.

Ketika awal menjadi akhir kumparan
lalu putaran sebaliknya terbalik, maka
siklus ketentuan milik awal mula
belum tentu akhir dari sebaliknya,
terbolak-balik simpang siur lantas
kusut masai.

Sebab utama dari hal-hal macam itu
barangkali akibat melupakan perilaku
kebaikan, hingga mencapai keasaman
melambung kekenyangan, kooperatif
atas nama memabukan menjual diri
pada katarsis adiktif.

Topeng-topeng berubah rupa menjadi
palu-palu beterbangan mencari majikan
tengah bergoyang-goyang menjilat serbuk
gula-gula asoi geboy, melenggang mengadili
diri sendiri, lantas ketakutan kehilangan
keahlian tak mampu meninjau putusan,
sebab diri terlanjur menjadi pelacur
kembang racun.

Tak mampu membedakan
kosa kata padi atau gabah,
serentak membuncit hedonisme
berlomba ketamakan.

Para tuyul girang bukan main menari-nari,
ketika permainan dadu palu-palu iblis
memaku memecah kepala tuan pandir,
oknum hitam menelan bara tak mampu
membaca taklimat adendum.

***
Jakarta SENI, Juli 22, 2023.
Catatan:
Bahasa gaul; asoy geboy, kurang lebih artinya; asyik-masyuk.

*

Syair Langit

Menilik mata hati kebutuhan
ruh di badan serentak akal,
khusyuk dalam sujud, kepatuhan
seru sekalian alam.
Semoga bening segala hal ihwal
kebaikan, keikhlasan, khusyuk
menjadi kumparan kebenaran
tak sekadar salam, ataupun
salam-salaman.

***

Jakarta SENI, Juli 22, 2023.

 

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here