SENI.CO.ID – DENPASAR, Perhelatan AstraPay Sanur Village Festival ke-16 memasuki hari keempat, Sabtu (22/7). Pantai Matahari Terbit menjadi saksi dari keseluruhan rangkaian acara yang memanjakan pengunjung hingga ujung festival pada tanggal 23 Juli 2023.
Tepat pukul 19.00 Wita, enam seniman yang tergabung dalam Sanggar Seni Surya Krya Mahotama, Bali, mulai menata dan mendirikan balok-balok es di tempat yang telah disediakan. Mereka bersiap untuk mempertunjukkan kemahiran dalam memahat es menjadi sebuah karya seni yang indah.
Pertunjukkan ice carving menjadi salah satu ikon rangkaian event tahunan Sanur Village Festival. Ida Bagus Geda Astawa, seniman ice carving Sanur yang telah menjuarai berbagai kejuaraan dunia pahatan es kembali menjadi bagian dalam pertunjukan tersebut.
Kali ini, Ida Bagus Astawa menampilkan hasil yang sejalan dengan tema acara yaitu Amrta Sagara. Jadi, hasil akhir ice carving menggambarkan kehidupan ekosistem bawah laut. Dalam proses ice carving harus memperhatikan 5 karakter dari es itu sendiri, yaitu dingin, cair, licin, gampang pecah, dan berat.
Di awal, untuk pola, para seniman menggunakan es batu yang berukuran besar, supaya saat memahat menjadi karya yang pas, volume es tidak mengecil karena meleleh. Proses pemahatan sangat berpacu dengan waktu terlebih jika dilakukan di tengah cuaca yang berangin kencang.
Pengalaman pemahat yang beberapa kali mengikuti perlombaan internasional dan nasional, serta sering membuka kelas mengajar di sejumlah negara, itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, khususnya bagi yang pertama kali mengunjungi Sanur Village Festival.
Lekukan dan Pahatan
Terlihat antusiasme pengunjung yang tidak hentinya mengabadikan proses pembuatan ice carving dari berbagai sudut sembari sesekali tidak lupa melakukan swa foto dengan hasil ice carving.
Ketua Umum Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan bahwa pertunjukkan ice carving ini menjadi ajang bagi para seniman Bali, khususnya untuk berekspresi sekaligus menunjukkan kehebatan mereka di mata publik.
“Potensi yang mereka miliki sungguh luar biasa. Dengan adanya acara Sanur Village Festival ini, tentu menjadi kesempatan yang sangat baik bagi mereka, tidak hanya mengundang wisatawan, namun menjadi ajang pembuktian eksistensi mereka di kancah seni yang menjadi nadi pariwisata Bali,” tutur pria yang akrab disapa Gusde.
Sebelumnya, di pagi hari, AstraPay Sanur Village Festival ke-16 diramaikan dengan pelepasan tukik ke laut. Dua event ini menjadi penting bagi keberlanjutan pariwisata yang merupakan tulang punggung masyarakat Sanur pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. |WAW-SENI
Sponsor