Bintaro Art Space menggelar Pameran Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 bertema Harmoni Indonesia berbagi Sesama untuk Bencana Gunung Semeru. Harga lukisan semua dibandrol 2 Juta saja. Karya yang layak di koleksi dan berkualitas ini semoga Anda tidak kehabisan. Mengoleksi lukisan sambil berbagi
SENI.CO.ID – Bintaro Art Space (BAS) menggelar Pameran Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 bertema HARMONI INDONESIA berbagi SESAMA untuk BENCANA GUNUNG SEMERU.
“Pada akhir tahun 2021 bagi kami adalah sebuah kebahagiaan bisa menyelenggarakan Pameran Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 HARMONI INDONESIA berbagi SESAMA untuk BENCANA GUNUNG SEMERU. Meski dalam masa pandemi Covid-19 bagi kamu tidak menyurutkan niat untuk berbagi bagi saudara kita di Lumajang Jawa Timur atau daerah terdampak erupsi Gunung Semeru,” ujar A R Tanjung pengelola Galeri Bintaro Art Space pada pembukaannya, Minggu, 12 Desember 2021 sore.
“Kami ingin menampilkan karya lukis dalam bursa dan hasil penjualannya untuk berbagi. Kami sadar bahwa ini sebuah respon yang cepat. Tapi kami sudah berupaya kerjasama dengan pihak terkait untuk penyaluran, yaitu dengan ACT lembaga yang akan menyalurkan sumbangan hasil penjualan karya. Kami juga kerja sama dengan media partner serta kami didukung penuh Bintang Sempurna dalam promo material even ini dan tentu sejumlah pihak sehingga pameran ini terwujud,” lanjut Tanjung.
Gedung Galeri BINTARO ART SPACE (Resto And Galeri) beralamat di Jalan Bintaro Utama Raya Sektor 3 Blok AM No 41 Tangsel menambah sarana ruang baru bagi seniman di tanah air. Pada acara perdana Pameran Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 dibuka oleh pengusaha muda Abdul Hadie S. (Pencinta Seni, Kolektor SENI, & Praktisi Hukum). “Saya merasa bangga pada para seniman peduli akan bencana erupsi gunung Semeru, dan ini satu kepdulian yang luar biasa,” ujarnya dalam pembukaan dan juga ikut membeli dan mengoleksi karya lukis.
Sementara itu Tanjung menambahkan bahwa BAS dalam event ini punya program memberikan terhadap karya lukis maka kami juga mengajak para kolektor , para apresiator. “Sejumlah pihak untuk bisa bersentuhan dan berinteraksi selain merespons karya juga respon peduli dalam pameran kali ini dalam berbagi,”lanjutnya Tanjung yang juga pelukis Jakarta.
Tanjung juga mengatakan bahwa kedepan program jangka panjang perjalanan Bintaro Art Space (BAS) akan menampilkan karya-karya dari para pelukis lain baik pameran tunggal mauun pameran bersama/kelompok.
“Hal ini juga yang akan membuat kami juga akan menampilkan keistimewaan untuk publik agar dapat menyaksikan karya-karya sebagai apresiasi, termasuk pada acara ini misalnya sekaligus mengoleksi karya lukis yang beragam dan penuh estetis namun sambil peduli sesama di becana erupsi gunung Semeru,” jelasnya lagi.
Event Pameran Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 Harmoni Indonesia berbagi Sesama untuk peduli Bencana Erupsi Gunung Semeru adalah nilai keberanian dan peduli yang tinggi. Langkah estetis dan solidaritas dari para pelukis yang terlibat adalah rasa sosial yang luhur yang terbangun karena hal ini sudah lama terpatri di diri anak bangsa kita.
Dan para pelukis yang hadir di event ini adalah mulia kini sedang melakukan satu kebiasaan yaitu sebuah solidaritas sosial tinggi dimana ini telah jadi karakter sekaligus budaya gotong royong merupakan salah satu keluhuran bangsa Indonesia sebenarnya. Inilah sebuah tradisi dalam membantu dicitrakan masuk dalam karakter bangsa yang jadi nilai luhur dan martabat Indonesia.
Inilah nama-nama pelukis yang ikut lebih dari 40-an pelukis antara lain: A R Tanjung, Andi Sopiandi, Iwhan Gimbal, Irwan S., Supriatna, Ahmad Taufik Syah, Al Sutrisno, Ahmad Syahri, Arif Conte, Saepul Bahri, Firtarina, Kana Fuddy Prakoso, Akbar Linggaprana, Arifin Yasonas, Armain, Casjiwanto, Arief, Wisnu, Agung, Tonny, Asvure, Rachmad, Lukman, Hokkly, Bimo, Eddy, Koer Agung, Hafid, Susentono, Naomi, Hasan Pratama, Handoyo JJ, Deden Supena, Sukamto Kamto Ghulam Gurat Sopiandi, Syafril Cotto, Agussis, Tomo (N Nurdin Prio Utomo), Aep Rusadi, Jenny Mahastuti, Kadek Ayu Septi Sume, Tri Sabariman, M Fathoni, Yunti Ars, dan Zulfli Akmansyah (Bang Zoel) semua seniman datang dari berbagai kota diantaranya dari Jabodetabek, Bandung, Solo, Jogjakarta, Padang, Bali, Lombok dan juga kota lain di Indonesia.
Dalam Bursa ini memang unik karya seniman lukis yang dipamerkan dibandrol secara khusus danukuran 30×40 cm karya lukisannya di ajang bursa semua harga lukisan sama harganya yaitu Rp. 2.000.000.
“Ini menarik karena para seniman yang terlibat dan ingin berbagi atas peristiwa bencana erupsi Gunung Semeru begitu cepat meresponnya. Dalam peristiwa ini, sebuah nilai tambah selain apresiasi kepada pecinta seni yang ingin mengoleksi karya seni lukis pilihan dari seniman yang terlibat di acara ini,” kata Uten Sutendy Budayawan Banten yang hadir di pembukaan pameran ini.
Sementara itu Ussie Samsi pemerhati seni mengatakan bahwa penyelenggara memiliki keberanian langka meminta semua seniman lukis yang ditampilkan karyanya bernilai tinggi sekaligus bisa semua orang memiliki dengan harga terjangkau.
“Selain sudah lama tak lihat pameran dan kali ini lihat di dalam Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 ini karya-karyanya luar biasa jadi layak dikoleksi sekaligus beramal untuk peduli Semeru,” ungkap Ussi yang rencana membeli koleksi dari lukisan yang dipamerkan. Redaksi yang hadir di pembukaan melihat ada sejumlah karya terjual dengan tanda lingkaran merah di Bursa Seni Lukis Akhir Tahun 2021 yang akan berakhir pada 22 Desember 2021 ini. (RSUKMA/SENI)