Home PANGGUNG TEATER Gerakan Seniman Masuk Sekolah Gali Potensi Siswa

Gerakan Seniman Masuk Sekolah Gali Potensi Siswa

0

Loading

SENI.CO.ID – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2018 yang diinisiasi Direktorat Kesenian Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bulan Desember 2018 ini masuk pada tahap akhir pelaksanaan program. Para seniman dan sekolah yang turut serta dalam kegiatan GSMS diwajibkan melakun expose, agar hasil proses pendidikan di sekolah yang dilakukan seniman sekurang-kurangnya selama 27 hari dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

Pada kesempatan ini, tiga seniman dan tiga sekolah yang terlibat GSMS di wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat 14 Desember 2018 melakukan expose bersama di Aula SMK Negeri 1 Kota Cimahi dan dibuka langsung oleh Husen Rahardian Hasan kepala Kantor Caban Dinas (KCD) Wilayah VII Jawa Barat.

Ketiga sekolah yang melakukan expose bersama diataranya SMA Negeri 3 Cimahi gelar pertujukan Drama Tari Pegat Sampur arahan seniman Rini Handayani, SMK Negeri 2 Cimahi gelar pertunjukan teater Zendy dan Juleyha arahan seniman Iha Lesmana dan SMK Negeri 1 Cimahi gelar pertunjukan teater Munding Dongkol arahan seniman Hermana HMT.

Husen Rahardian Hasan dalam membuka expose bersama GSMS di Wilayah Kota Cimahi mengatakan, GSMS ini bukan untuk mencetak siswa-siswi menjadi seniman, namun memperkenalkan kesenian dan berkesenian secara langsung bersama seniman. Besar harapam melalui kegiatan ini kelak dapat membentuk karater yang kuat dan seni merupakan elemen penting dalam pembangunan karakter manusia.

Hampir senada dengan Husen Rahardian, Hermana HMT salah seorang seniman teater yang turut dalam GSMS mengatakan, tidak mungkin dalam waktu yang cukup singkat dapat mencatak seniman baru dari kalangan siswa. Tapi kegiatan ini setidaknya dapat memupuk bibit-bibit baru, barang kali diantara mereka kelak ada yang berminat menjadi seniman. Paling tidak siswa yang terlibat GSMS menjadi calon apresiator seni yang baik.

“Saya tidak mengajarkan siswa harus mahir bermain teater, tapi dari proses belajar mengajar bersama GSMS khusunya di bidang teater diaharapkan sedikitnya ada perubahan sikap pada setiap siswa. Pertama, mereka harus menyadari potensi dirinya. Kedua, mereka dapat memaksimalkan kekuatan pikiran, perasaan dan tubuhnya. Nyakni dengan latihan berimajinasi, latihan membangun kepekaan rasa, dan latihan melenturkan tubuhnya. Ketiga, mereka tambah percaya diri tampil dihadapan orang banyak. Keempat, mereka dapat membangun kerjasama yang baik, saling curah gagasan dan terlahir jiwa kepemimpinan,” ujar Hermana.

Hermana juga menghimbau agar GSMS ini tidak terhenti, namun berlanjut ditahun-tahun berikutnya. Kegiatan ini bukan hanya diprogramkan oleh Direktorat Kesenian juga mesti menjadi program Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga banyak melibatkan seniman setempat.

“Saya berharap program GSMS bisa dipadukan dengan program tahunan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), sehingga kedua program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini lebih semarak dan terarah,” pungkas Hermana. *(AS)

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here