SENI.CO.ID – Ruang pendidikan telah menyatu dengan dirinya. Ia konsentrasi penuh dalam dunia ajar dalam dunia Seni. Begitulah yang ditangkap dari Kami saat bertemu dengan seniman yang juga pengajar seni rupa. Pameran karya sudah melanglang dunia. Dia adalah Suprieatna atau biasa dipanggil Prie.
Sebagai lulusan Seni Rupa ITB baik S1 maupun S2 ini Prii serius dalam bidang Seni Rupa terutama memberikan edukasi. Saking kuatnya pengabdian dalam dunia pendikan ia pun mengambil gelar Doktor (S3) Fikom Universitas Padjajaran (UNPAD). Buahnya adalah kini ia didapuk sebagai Dekan Fakultas Seni Rupa di Institut Seni Budaya Indoensia (ISBI) Bandung.
Jurnalis SENI.CO.ID berhasil mewawancarai perupa yang kini berusia 50 tahun ini makin berisnar. Disela-sela kesibukannya sebagai pengajar dan sejumlah pameran kami berhasil melakukan dialog.
Berikut petikan hasil wawancara Andi Sopiandi (SENI.CO.ID) bersama Pri pelukis pendidik seni rupa ini.
Bagaimana proses Anda melakukan kerja seni selama ini?
Proses kreatif pada objek tertentu dilakukan memalui studi sketsa guna mencari bentuk, komposisi maupun tambahan dan pengurangan objek.
Kalau proses dan ide-ide muncul dari mana?
Saya lebih suka pada galian awal yaitu proses kreatif, renungan dan pada ekspresi-ekspresi tertentu dilakukan secara spontan saat melukis di atas kanvas.
Apakah karya Anda lahir dari sebuah inspirasi atau mengalir?
Tentu saja selalu lahir dari sebuah renungan, dari ketertarikan pada sebuah objek maupun sebuah fenomena-fenomena tertentu, kira-kira itu yang mengilhami karya saya.
Karya Anda beraliran kemana?
Kalo ditanya aliran saya ada diposisi mana, sebenarnya pada dasarnya saya berekpresi murni, plus dipadukan dengan skill yang saya miliki, jadilah sebuah karya entah arah alirannya kemana public yang menilai atau bahkan pengamat.
Bisa cerita soal konsep dan harapan dalam berkarya?
Konsep itu lahir dari kegelisahan kemudian direnungkan dalam komunikasi intrapersonal, kemudian di rasionalisasi.. atau mungkin langsung diekspresikan, sehingga harapan saya dalam berkarya tidak hanya ada pesan estetis, akan tetapi juga memiliki pesan moral..
Siapa seniman yang mengilhami karya Anda?
Banyak diantaranya Van Gogh, Picasso, dan Leonado da Vinci mereka mengilhami dari sisi ekspresi, teknik maupun cara mereka berkreativitas.
Tentang Pameran Pri dalam 10 tahun terakhir:
no | Nama Pameran | Tempat | Tahun | Penyelenggara |
1 | Pameran Lukisan Bersama Peringatan Konferensi Asia-Afrika | GaleriKita Bandung | 2008 | Konsorsium KAA-Galerykita |
2 | Pameran Lukisan Explosive Of Mind | GaleriKita Bandung | 2008 | STISI Bandung |
3 | Pameran Seni Dosen STSI | GaleriKita Bandung | 2008 | STSI Bandung |
4 | Pameran Lukisan Festival Kesenian Indonesia | Galery Seni Rupa IKJ-Jakarta | 2009 | BKPTSI |
5 | Pameran Seni Rupa Inisiasi | Galery 212 | 2010 | ISBI Bandung |
6 | Pameran Lukisan Tribut to Sudjojono | GSPI Bandung | 2011 | ITB |
7 | Pameran Seni Rupa 3A | Galery 212 | 2011 | Mandiri |
8 | Pameran Seni Rupa Neogong Mendekap Cahaya #1 | Jakarta Desain Center | 2012 | IKA ITB 86 |
9 | Pameran Seni Rupa Neogong Mendekap Cahaya #2 | HDII- JHCC Jakarta | (2012) | IKA ITB 86 |
10 | Pameran Seni Rupa Neogong Mendekap Cahaya #3 | Bazzar Art Pacific Place Jakarta | (2012) | IKA ITB 86 |
11 | Pameran Lukisan Seni Melayu | Gelery Seni Rupa ISI Padang | 2012 | ISI Padang |
12 | Pemeran Lukisan “Interaksi” | Galery Seni Rupa Universitas Maranatha | 2013 | FSRD Universitas Maranatha-ISBI-UPI |
13 | Pemeran Lukisan Festival Kesenian Indonesia | Galery Seni Rupa ISI Jogjakarta | 2014 | BKPTSI |
14 | Pameran Lukisan Proyeksi Tradisi Dosen PT Seni Indonesia | Galery 212 | 2015 | ISBI Bandung |
15 | Pameran Lukisan KAA | Aula Gedung sate Bandung | 2015 | PEMDA JABAR |
16 | Pameran Lukisan Zone#1 | Galery Seni RupaTheehuis | 2016 | DISBUDPAR JABAR |
17 | Pameran Lukisan Papuri Artefak Laut Kidul | Galery Seni Rupa Papuri | 2016 | Djarum Super |
18 | Asian International Friendship Exhibition | Eco Gallery – Shijuku – Japan | 2017 | Eco Gallery |
19 | Pameran Lukisan Natura Kultura | Grand Hotel Preanger Bandung | 2017 | Praba Pituin-Grand Hotel Preanger |
LAPORAN & FOTO ANDI SOPIANDI