SENI – Pada pertengah Maret lalu Tim Seni.co.id berkesempatan mengujungi National Galery Singapore (NGS), NGS ada di kawasan St Andrew’s Road Singapore, kawasan jantung Kta dekat dengan City Hall.
Kenaa kami mengunjunginya karena ada sejumlah karya Masteriece Indensia diantaranya Karya Raden Saleh. Itulah alasan utamanya. Namun sebelum kta bahas sal karya Raden saleh, Kami ingin samaikan dulu sal uniknya NGS yang bisa dikatakan sebagai museum seni modern Singapura dan Asia Tenggara baru dan terluas yang terletak di dalam dua monumen nasional Singapura.
Dari beberapa referensi yang kami dapat NGS ini galeri baru yang berada di dua ikon Singapura: bekas Gedung Mahkamah Agung dan Balai Kota. Uniknya lagi masyarakat Singapura turut berperan dalam memilih desain untuk gedung ini, yang mana akan dijadikan tuan rumah seni Asia Tenggara. setelah dua bangunan direnovasi dan diperbesar untuk menciptakan museum terbesar di Singapura. NGS menjadi perhatian serius dalam karya seni tinggi. Bahkan ditulis sebagai Permata terbaru di mahkota seni Singapura.
NGS meruakan institusi seni visual baru yang menaungi koleksi seni modern Singapura dan Asia Tenggara yang luar biasa. Didedikasikan untuk mengumpulkan koleksi yang akan memberikan wawasan seni yang unik, warisan dan sejarah daerah, tempat ini merupakan tujuan yang wajib dikunjungi di Singapura ketika dibuka pada 24 November 2015 lalu.
NGS memiliki lebih dari 8.000 buah Koleksi Nasional Singapura, dan di kalim sebagai salah satu koleksi publik terbesar dan paling berharga bagi seni modern Singapura dan Asia Tenggara dari abad ke-19 sampai hari ini.
Akan ada perwakilan komprehensif seni Singapura, termasuk lukisan penting dan karya-karya seniman besar Singapura seperti Georgette Chen, Chen Chong Swee, Chen Wen Hsi, Cheong Soo Pieng, dan Liu Kang. Koleksi ini juga akan menampilkan karya-karya seni besar dari artis top Asia Tenggara termasuk Raden Saleh (Indonesia), Latiff Mohidin (Malaysia), Montien Boonma (Thailand), U Ba Nyan (Myanmar), Nguyen Gia Tri (Vietnam), Svay Ken (Kamboja), dan Fernando Cueto Amorsolo (Filipina).
Jadi jika ke Singapur jangan samai terlewat mampir di NGS. selain letaknya di jantung Civic District, di Balai Kota dan Mahkamah Agung yang lama dua gedung ikonis yang memiliki peranan monumental dalam sejarah Singapura. Saat pemugaran yang hati-hati telah dilakukan untuk memastikan bahwa pedoman pelestarian dua monumen nasional ini dipatuhi bahkan ketika keduanya sedang direnovasi menjadi museum mutakhir untuk umum. Luas 64.000 meter persegi, tempat ini adalah tempat seni visual yang terbesar di Singapura dan salah satu yang terbesar di wilayah ini.
Raden Saleh Dan Lukisan Hutan Terbakar
Sebenarnya kami saat memasuki halaman sudah terpesona akan NGS, saat kami masuk ruang pertama terdapat petunjuk bahwa ada sejumlah karya Bangsa Indonesia kami makin lebih tertarik. Yang menarik pertama bahwa ada lantai dasar yaitu kami melihat lukisan besar dan sangat masif yaitu lukisan karya Entang Wiharso yang dipajang di lantai dasar gedung NGS. Tepat di sebarang lukisan Entang ada karya instalasi seniman Singapur ternama Tan Da Wu yang ada di ruang khusus dengan judul Eart Wrk 1997.
Lalu lanjut ke lantai atas kami akhirnya melihat dan menyaksikan karya Lukisam Raden Saleh BOSCHBRAND (FOREST FIRE) (1849) sebuah yang luar biasa yang menceritakan soal Kebakaran Hutan ada komposisi menarik dan sangat besar lukisan ini berukuran 300 x 396cm Oil on canvas, saat itu luar biasanya Raden Saleh telah membuat karya berukuran besar. dalam lukisan itu menunjukkan hewan hutan yang dikejar oleh api samai ke tepi jurang, mata Harimau yang kuat, begitu detail. Saat itu juga terekam seerti kamera terlihat harimau ketakutan menghadapi api, Raden Saleh mamun menangkap tepat binatang lainnya pada saat sebelum terjunkan ke jurang. Sebuah visual yang dramatis. Kita tahu Raden Saleh adalah seniman besar Indonesia kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tai ia menghabiskan waktu 20 tahun tinggal di Eropa Karya Raden Saleh banyak dipengaruhi oleh gerakan Romantis barat, dan ia juga termasuk seniman yang menciptakan gaya baru dalam kekuatan yang mengangkat fenomena alam.
Kini karya seni lukis Raden Saleh yang ada di NGS adalah terakhir dari serangkaian enam bagian karya lukis yang sebagaian sudah di bawa ke Indonesia dan NGS memiliki karya BOSCHBRAND (FOREST FIRE) (1849). Luar Biasa..lukisan ini menguncang jiwa bagi yang menyaksikannya……!!!! (aem)
