Home BERITA Saman, Ritus Kebesaran yang Ritmik Mengguncang Bumi

Saman, Ritus Kebesaran yang Ritmik Mengguncang Bumi

0
Tarian Saman 12 ribu lebih di Gayo Lues Aceh /AM

CATATAN AENDRA MEDITA*

Ritus adalah suatu tindakan, biasanya dalam bidang keagamaan, yang bersifat seremonial dan sangatlah tertata. Ritus Saman yang terjadi di Gayo Lues adalh sebuah sajian luar biasa. Saya menyaksikan dengan dekat. Sebuah sajian mantang dan kuat masa pada kekuatan bukan sekadar komunitas berhimpun bersama-sama untuk ber-saman- menarikan dengan dalam kuatnya jiwa-jiwa yang khusu. Saman merupakan tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Suku Gayo.

Sebuah kolosal irama yang ritmik dalam gerakan Saman yang dilakukan dengan irama kuat dan harmoni. Sajian yang menggetarkan jiwa ini sangat luar biasa. Lebih dalmnya Saman dengan 12 ribu penari ini rampak menguncang bumi.

saman5Gayo Lues

Saman dan Gayo tak bisa dilepaskan. Tarian Saman bisa disajikan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

Saat ini di Aceh sendiri Banyak kita melihat pengelabuan terhadap bentuk asli tari saman gayo, dengan merubah bahasa yang seharusnya dilafadkan dengan bahasa gayo dan berubah menjadi bahasa aceh, yang seharusnya penari memakai pakaian gayo berubah menjadi pakaian yang tidak karu-karuan dengan warna warni yang tidak enak dipandang mata.

Dan Anehnya lagi Kata Saman itu dikatakan sebagai bahasa aceh yang artinya tari, padahal jika kita melihat asal usul tari saman itu sendiri saman adalah nama diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo.

Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah. Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria. Knapa tarian ini dikhususkan pada penarinya adalah pria sebab begitulah suku gayo menghormati wanita dengan adat dan istiadat yang jelas dan sesuai agama islam, wanita begitu sangat dimuliakan tidak baik wanita dipertontonkan gerakannya dan ritme hentakan tubuhnya didepan lelaki/ kaum adam.

Tetapi kini Tari saman sendiri telah dibajak oleh suku aceh dengan merubah lirik bahasa, pakaian, dan tidak mengedepankan norma agama (kaum laki-laki dan perempuan duduk berdekatan tanpa batas menari bersama) begitu terhinanya tari saman setelah dibajak suku mayoritas di propinsi aceh ini. (Pada Blog ini saya akan menampilkan seperti apa pakaian saman yang sebenarnya) Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya. Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman.

Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam : 1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat. 2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari. 3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. 4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak 5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari, Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.

Dan saat saya melihat di Gayo Lues mengadakan kenduri besar tajuknya Festival Tari Saman Massal 10.001. sebuah Festival Jilid II dimana sebelumnya  Saman Jilid I  tahun 2014 dengan berjumlah 5.057 Penari.

Kedahsyatan Festival Tari Saman Jilid II ini ternyata mengubah target sekaligus mnejadikan rekor baru penaeri terbanyak dunia untuk Saman yang ajuannya peristiwanya 10.001 namun pada relatisa hari H menjadi  12.262 Penari Saman tarian ii dpimpin 15 penari diatas panggung khusus memimpin para penari yang ribuan itu.

Para penari datang dari 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gayo Lues dan seluruh lapisan masyarakat mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Dalam sejarah Gayo Lues Tari Saman  sudah menjadi darah di setiap jiwa masyarakat Kabupaten Gayo Lues, sehingga itu tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa menyatukan para penari ini, alamai dan sangat responsif.

Dalam catatan panjang  Tari Saman oleh UNESCO telah dicatat pada November 2013, sehingga perwakilan PBB saat 12 ribu lebih hadir menyaksikan. Dan memperkuat legitiamsi bahwa Tari Saman telah dicatat oleh UNESCO sebagai Kebudayaan warisan asli Indonesia yang mendunia.

saman1Kekuatan lainnya Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesi) yang dipimpin Jaya Suprana mendapuknya sebagai “Pagelaran Tari Saman oleh Penari Terbanyak” dnegan No rekor 8022,  Rekoris  ini diberikan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues yang langsung diterima Bupati dan Gubewrnur Aceh Irwandi Yusuf di Stadion Negeri Seribu Bukit, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Minggu 13 Agustus 2017 menajdi saksi bahwa Saman, Ritus Kebesaran yang Ritmik menguncang bumi dan dunia ini. Salut.

*) penyaksi kebudayaan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here