Home AGENDA Ardikana Sastradiredja dan Kuatirnya Masa Depan

Ardikana Sastradiredja dan Kuatirnya Masa Depan

0
PUISI-RUPA-CITRA-PAPUA_3x80x80_MIXED-MEDIA-O-N-CANVAS-2013.

Loading

SENI.co.id – Sebuah proses kesenian ternaya mempuanya respon tinggi atas upaya kehidupan. Konsep dalam  berkarya menjadikan satu ide kreatif besar setiap seniman. Tak terkecuali bagi sosok seniman satu ini.
Adalah Ardikana Sastradiredja yang merespon kehidupan dengan penuh kekuatiran. Tapi kuatirnya dia membawa makna besar bagi kehidupan.
PRIBUMI sempat berdialogdengan seniman kelahiran di  Jakarta, 18 January 1954 namun memilih tinggal di Bandung ini.
“Bagi saya konsep dalam berkarya  bersumber dari perasaan yang tidak didasarkan pada teori-teori,” ujar seniman jebolan STRSI – ASRI Jogjakarta Indonesia dan juga  FKSS – IKIP Bandung ini pada.
Pelukis yang pernah tinggal di Bali pada kurung waktu 1989 – 2002 mengaku juga dalam berkarya  semua mengalir bersama naluri, konsentrasi dan meditasi.
“Menempatkan diri sebagai penonton yangg tidak berdaya dari hiruk pikuk situasi dan kondisi yang dirasakan setiap saat,” paparnya.

Puisi-Rupa-Citra-Kalimantan-Dayak-100-x-150cm-Mixed-Media-on-Canvas-2013

Puisi-Rupa-Citra-Kalimantan-Dayak-100-x-150cm-Mixed-Media-on-Canvas-2013

Karya-karya Ardi memberikan ciri yang lain. Objek yang  umumnya figur , abstrak dan atau gabungan keduanya serta ornamen-ornamentik tradisional (misal:ornamen batik) di kombiansikan.

“Ide yang acapkali muncul, adalah dari ketidakberdayaan manusia serta kekhawatiran akan rusaknya alam, Kekhawatiran akan punahnya masa depan,”tuturnya.
Apa yang diinginkan dalam karyanya adalah menjawab kekhawatiran serta mengingatkan kengerian akan ketidak mampuan memperbaiki kerusakan alam. “Bahwa sejatinya masih ada harapan utk masa depan melalui Seni dan Budaya.” jelasnya.
Ardi juga membantah bawa menjadi terkenal atau tidak buat saya bukanlah tujuan, hal tersebut hanyalah dampak dari apa yang kita perbuat, semacam “bonus”lah, karena yang terpenting bagi saya tidak berhenti berproses.
Ia juga memiliki pola spritual makna karya yang dibuatnya, “Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi talenta, dan tentunya berharap dapat memberi manfaat bagi siapa saja, terutama keluarga,”akunya.

Saat ditanya soal cara pandang soal Indonesia kreatif, Ardi berkata bahwa itu satu pemberdayaan. “Indonesia kreatif menurut saya adalah pemberdayaan serta pemanfa’atan kreatifitas masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan daya saing dalam masyarakat global,ujar seniman yang sudah menggelar pameran lukisannya sejak 1978.

PUISI-RUPA-CITRA-PAPUA_3x80x80_MIXED-MEDIA-O-N-CANVAS-2013.

PUISI-RUPA-CITRA-PAPUA_3x80x80_MIXED-MEDIA-O-N-CANVAS-2013.

Mari kita simak lukisan karya Ardi, misanya pada Puisi Rupa Citra Kalimantan #Dayak 2013, saya melihat ornamentik yang dimainkan begitu mengigit. Atau pada karya Puisi Rupa Citra Papua 2013 sama kekuatan maknanya dalam dan memiliki ciri warna coklat mendominasi dan warna ini adala alam. Dan pada karya SAWUNG-GALING 2014 dan Sawung Galing Homage to Batik II ada liptan garis kubisme yang dia tonjolkan.  Karya Ardi adalah yang yang menarik secara visual Dia menorehkannya dengan kekuatan makana dia dan hasilnya visual yang penuh sublimasi.

Akhirnya dalam pertemuan karya pelukis ini kita bisa simpulkan bahawa makna konsep yang disampaikan ada keseimbangan yang hakiki dengan karyanya. Salut.

Tentang Ardikana Sastradiredja
1917627_979766742117939_1073831853101036337_n
Ia adalah seniman yang lahir di  Jakarta, 18 January 1954. Dia jebolan STRSI – ASRI Jogjakarta Indonesia dan juga  FKSS – IKIP Bandung. Pernah tinggal di Bali pada kurung waktu 1989 – 2002. sejumlah pameran lukisannya sangat panjang. pameran tunggalnya pada 2001di Enhai Cafe & Gallery, Bali , Indonesia 2006 – SOS Gallery Bandung, Indonesia  sementara pameran tunggal sudah dilakukan sejak  1978 – Exhibition with HISEMA, Bandung 1980 – Exhibition with Liga Seni Rupa in West Java Museum, Bandung 1982 – Exhibition in Topaz Galleria Hotel, Bandung 1992 – Exhibition at Perth, Australia 2003 – Exhibition at Grand Melia Hotel, Jakarta 2004 – Exhibition at Borobudur Hotel, Jakarta 2005 – Exhibition Roman Bandung, Galeri Kita, Bandung 2006 – Exhibition at Braga City Walk Resort, Bandung 2007 – Exhibition “Suara Hati” in Papandayan Hotel, Bandung 2008 – Style of Universe, Yulindra Gallery in Ritz Carlton Hotel, Jakarta 2009 – Exhibition in Terasseni Gallery, Ubud – Bali 2010 – Exhibition, Tribute to S. Sujoyono at GSPI, Bandung 2011 – [Re]Kostruksi at Gallery Kita, Bandung 2012 – Exhibition Kidung Hayat at Griya Seni Popo Iskandar, Bandung. (sd)
Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here