SENI.CO.ID – Mungkin inilah dalam sejarah sebuah
Festival Film yang terburuk di dunia. Kenapa begitu?
Saya punya pengalaman banyak mengahadiri festival film dan film-film rata-rata film yang tersaji adalah film kualitas yang sangat jelas dan alurnya memakai struktur dramatik yang jelas pula.
Bahkan tanpa menyepelekan atau memfitnah pihak-pihak yang berbeda, baik ras, agama, atau bahkan persoalan tradisi.Festival film umumnya lahir dan kuat dari lokal jenius bahkan. Di Festival US-ASEAN yang setiap dua tahun sekali diadakan di Washington DC Amerika pada tahun 2005 saya diundang dan hadir disana.
Kebanyakan festival ini filmnya kuat tanpa menyudutkan pihak-pihak lain.Kekuatan film festival umumnya riset sebagai kekuatan dan narasi yang jelas.
Selainnya lainnya film jika itu dokumenter ya harus integrated dan bahkan secara kekuatan narasi film-film yang dihadirkan terkuak konsep yang dalam dan sublim.
Para dewan juri pun yang dilibatkan umumnya di festival ini harus independen dan paham tentang apa itu sejumlah pengetahuan ilmu, terlepas dari subtansi teknik film.
Umumnya juri lebih independen bahakan tak ada kaitan dengan film yang diikutkan festival.
Nah kenapa saya ingin bahas ini, karena saya tergelitik atas kasus besar. Ya kasus besar bagi saya sih, sebab ada keanehan sebuah festival yang jurannya adalah disinyalir juga benar produser film yang menang, bahkan di jurinya juga dari lembaga yang mengelar festival itu. Inilah yang saya sebut sebagai sejarah buruk Festival Film di dunia.
Sangatlah tidak beres dan preseden bagi film festival. Ada yang uniknya dalam sosmed bahwa ini semakin ramai. Misalnya sejumah akun berkicau antaralain:
Sebagai berikut: Akun @Zaman_Akhirr menulis Jika benar Woowww… ini producer nya Perwira lagi. Bukan ecek2. Malah ini akan bikin citra @DivHumasPolri terpuruk.. inilah kalo kebanyakan makan uang haram ! akun ini juga melampirkan fotonya.
