SENIINDONESIA – PADA Sabtu, 16 Oktober 2021, Gelanggang Olah Rasa, Bandung.
Sebuah karya video Kolaborasi Seni menyerukan Hentikan Eksploitasi dan Intervensi Satwa Liar dan Habitatnya. Spesies Liar telah diputar di 11 titik tempat 6 kota di Indonesia (Bandung, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Subang, Bogor, Cimahi)
Setelah diputar perdana melalui zoom meeting pada tanggal 30 Januari 2021 bertepatan pada memperingati Hari Primata Indonesia. Lalu kami tim Spesies Liar mencoba untuk memutar kembali di ruang offline salahsatunya Tur Liar 2021, upaya memperluas dan mengetuk kembali kesadaran masyarakat akan satwa liar (primata) dan habitatnya yang terancam dan bahkan dijadikan objek di konten sosial media. Penyadartahuan ini penting agar keberlanjutan ekosistem lebih baik lagi.
Kami akan terus melakukan pemutaran perdana “SPESIES LIAR ini bersama dengan segala elemen masyarakat mengkampanyekan dan menyerukan pemutusan mata rantai perburuan, perdagangan ilegal (online/offline), kekerasan, pemeliharaan terhadap primata ataupun sejenisnya, serta mempertahankan dan melestarikan hutan sebagai habitatnya.
Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga berdampak pada hewan liar termasuk primata.
Pandemi covid-19 juga menyebabkan banyak kegiatan dilakukan secara virtual. Masyarakat dari segala elemen lebih memaksimalkan penggunaan internet sebagai alat untuk melakukan aktivitas termasuk mencari hiburan semata. Tidak sedikit ditemukan primata (satwa liar) sebagai objek mainan dan peliharaan yang dipamerkan di berbagai kanal digital seperti Twitter, Instagram, YouTube, Facebook dan Tiktok. Menurut penelitian dari Asia for Animal Coalition mencatat Indonesia peringkat ke 1 penghasil video konten penyiksaan hewan. Tercatat 5.840 konten di dunia, 1.626 berlokasi di Indonesia.
Karya kolaborasi seni berjudul “SPESIES LIAR”, yang terdiri dari: Wanggi Hoed (Seniman Pantomim), Harry ‘Koi’ Pangabdian M.Y., Daniv Veryana, Faizal Budiman, Fariz Alwan, Bintang Manira (Balaruna), Hasan Awaludin, Engkan Karsono, Ade Hermawan, Edi,, Gungun. G, Dicky Nawazaki (Director of Photography&Editor), Kresentia Sesanti (Manajerial), Daffa Fathur (Cameraman), Fickri Trisna (Drone Piloting), Adnan Sentosa (Drone Piloting & Asisten Editor), Dika Djiko (Video Colorist), Sonudemos (Foley Sound/ Audio Arts).
Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyerukan: “Hentikan Perburuan, Perdagangan, Eksploitasi, Kekerasan dan Intervensi Satwa Liar Primata serta Hutan sebagai Habitatnya dalam Bentuk Apapun!!!”
Dalam perjalanannya Spesies Liar secara mandiri menginisiasi Tur Liar 2021 “Spesies Liar” merupakan perjalanan karya video kampanye kolaborasi dari satu tempat ke tempat lainnya (low-cost), menghadirkan beberapa narasumber lintas disiplin yang kompeten dan concern di keilmuannya, bersuara dimana-mana untuk mereka yang tak bersuara di alam liarnya.(JAN/JAKSAT)