SENIINDONESIA – Komite Teater dan Pedalangan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) bersama Masyarakat Teater Cimahi (Masteci) menggelar Obrolan Seputar Pengetahuan Kebudayaan (Ospek) tentang Seputar Teater Remaja.
Kegiatan dalam peringatan Hari Teater se Dunia yang senantiasa diperingati tiap tanggal 27 Maret ini berlangsung pada Jumat, 26 Maret 2021 pukul 13.30-15.30 WIB secara daring, live streaming di youtube Dewan Kebudayaan Kota Cimahi dan Zoom meet.
Ketua Masteci juga Sekretaris Komite Teater dan Pedalangan DKKC, Ricky A. Maulana mengatakan, kegiatan Ospek ini menghadirkan tokoh teater Iman Soleh dan Yoyo C. Durachman sebagai narasumber diskusi secara daring lewat zoom meet dan live streaming di youtube DKKC. Selain itu diisi pula pertunjukan teater berupa monolog, Kabaret dan musik.
“Peringatan Hari Teater se Dunia, kegiatan lebih khusus membicarakan teater remaja di Indonesia dan lebih khusus lagi teater remaja di Jawa Barat baik seputar pengetahuan teater, pelaku teater, kegiatan teater, dan manfaat teater bagi kaum milenial (remaja),” ujar Ricky dalam rilis yang diterima redaksi SENI (25/3/2021).
Menurutnya, Masteci merupakan wadah atau asosiasi tempat berkumpulnya kelompok-kelompok teater di Kota Cimahi. Sejak awal berdiri dan sekarang menginjak 2 tahun, bersama DKKC senantiasa melakukan kegiatan berupa pelatihan atau workshop akting teater untuk kelas pemula, kelas lanjutan bagi para remaja seputar Bandung Raya.
“Tahun 2021 kami juga masih melakukan workshop teater bagi para remaja sekaligus persiapan penyelenggaraan Festival Monolog ke 2 se Jawa Barat untuk remaja, mahasiswa dan umum yang siap dilaksanakan pada awal bulan Juni 2021. Kegiatan Ospek ini salahsatunya juga dalam upaya sosialisasi kegiatan festival monolog yang nantinya digelar secara daring,” papar Ricky.
Ricky juga menegaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19 Masteci dan DKKC ingin mengajak kaum milenial tidak berpangku tangan berdiam diri di rumah menunggu pandemi berakhir. Diharapkan pelaku teater khusunya di Kota Cimahi dan Indonesia pada umumnya bisa bersama-sama bangkit dari keterpurukan dengan melakukan kegiatan teater yang tidak biasa dilakukan sebelumnya. Yakni melakukan pergelaran atau festival teater secara daring.
“Berteater, diskusi dan nonton teater sebenarnya lebih menggigit dilakukan secara langsung. Namun pandemi Covid-19 mendorong kami untuk melakukan kegiatan teater dengan direkam dalam bentuk video, ditayangkan dan disaksikan bersama di media sosial. Sebagai satu solusi, dari pada kita berdiam diri terus dan tidak melakukan apa-apa untuk teater juga pelaku teater,” jelasnya.
Sementara itu Hermana HMT, Ketua DKKC juga pelaku teater mengungkapkan, bahwa DKKC dan Masteci mengemban tugas untuk menggali potensi, menghidupkan minat/bakat, menampung aspirasi, dan mensosialisasikan karya dan pelaku teater di Kota Cimahi.
“Walau Cimahi termasuk kota kecil, namun masyarakat terutama para remaja dan mahasiswa banyak yang tertarik menggeluti teater. Maka tidak sedikit kelompok teater bermuculan di Cimahi, baik kelompok pelajar, mahasiswa dan umum. Keberadaan mereka menjadi bagian penting dalam pemajuan teater di kota Cimahi sendiri, di Jawa Barat, juga di Nasional,” kata Hermana.
Hermana juga mengatakan bahwa potensi mereka harus ada yang mewadahi dan diberi kesempatan untuk menunjukan hasil kreatifitasnya. ”Bersyukur dalam kurun waktu 5 tahun ini perhatian pemerintah Kota Cimahi terbilang ada. Pelaku teater Cimahi difasilitasi dalam bentuk pasanggiri (Festival) dan diberi biaya produksi atau stimulan mesti tidak cukup. Tapi setidaknya lumayan meringankan beban biaya produksi. Kedepannya, selain setiap kelompok teater bisa menyelenggarakan kegiatan mandiri, diharapkan pula perhatian dan fasilitasi pemerintah Kota Cimahi semakin meningkat,”ungkap tokoh Cimahi ini.
Masih kata Hermana, khusus untuk anak-anak dan para remaja, teater itu penting bukan sekedar tontonan, juga memiliki nilai-nilai yang sarat dengan tuntunan. Teater besar sekali manfaatnya bagi peningkatan penguasaan keaksaraan, pembangunan kepribadian dan kecerdasan masyarakat (pelakunya).
“Berlatih akting dalam teater adalah berlatih mengolah imajinasi, mengolah emosi, mengolah tubuh dan menyerap ilmu pengetahuan. Empat hal itu adalah perangkat utama manusia dalam menjalani hidup. Jadi berlatih teater hasilnya bukan semata untuk mencetak seseorang menjadi pelaku teater, tapi dari yang dipelajarinya secara tidak langsung merangsang peningkatan kecerdasan. Setidaknya teater melatih rasa percaya diri, berani bertutur kata dihadapan publik, dan menguatkan kepribadian,” tuturnya. (RED/ZAM)