SENI.CO.ID – Galeri Pusat Kebuayaan (GPK) Jawa Barat suguhkan pameran lukisan tunggal penyair haiku Imas Utami Lokayanti. Pameran lukisan berjudul Bunga Bunga Haiku ini digelar tanggal 1-11 Juli 2023 di GPK Jl. Naripan No. 7-9 Bandung.
Isa Perkasa, kurator pameran tunggal lukisan karya Imas Utami Lokayanti mengatakan, Bunga Bunga Haiku merupakan representasi adaptif pameran seni rupa dan sastra dengan format bertegur sapa secara interdisipliner.
“Pendekatan Interdisipliner ini, sama sekal tidak akan menghadirkan ketidakjelasan otoritas eksistensi dari disiplin keilmuan yang ada, melainkan justru memberi peluang bagi eksistensi masing-masing bangunan disiplin agar lebih sold,” ujarnya pada pembukaan pameran, Sabtu (1/7/23) di GPK Bandung.
Menurutnya, dalam pameran in Imas Utami Lokayanti mencurahkan sajak haiku di atas kanvas yang berupa lukisan bunga dengan visual minimalis.
“Ketertarikan Ceu Tami terhadap bunga sangat dipengaruhi dan proses berpusi haiku yang selama ini digelutinya sebagai penyair haiku. Kebiasaan menulis haiku yang minimalis berpengaruh pada citraan visualnya sangat sederhana dan minimalis,” jelasnya.
Bagi Ceu Tami panggilang akrab Imas Utami Lokayanti, mengenal lukisan bukanlah hal baru. Sejak kecil sudah akrab dengan dunia lukis karena sang ayah berpropesi sebagai seniman lukis seangkatan dengan Affandi. Namun ketertarikannya menjadi pelukis tumbuh ketika dirinya aktif menjadi penyair haiku.
“Tahun 2014 saya ditarik bergabung di grup sastra HaikuKu Indonesia yang dipimpin Diro Aritonang. Di haiku ada yang bernama haiga (lukisan haiku), melalui haiga itu saya dirangsang untuk melukis. Sejak itu inspirasi tumbuh, darah seni yang mengalir dari ayah kembali muncul dan sambil berpusi haiku saya pun melukis,” ungkap Ceu Tami.
Proses panjang menyelami puisi haiku dan haiga mendorong Ceu Tami menerbitkan banyak buku melukis haiga dan haiku.
”Pada kesempatan ini saya memberanikan diri berpameran tunggal bertajuk Bunga Bunga Haiku. Lukisan beragam bunga ini masing-masih saya beri judul dalam bentuk puisi haiku,” pungkasnya. (Mang/Seni.co.id)
