Home BERITA Musik dan Bambu Indonesia Karya IBC Mendunia

Musik dan Bambu Indonesia Karya IBC Mendunia

0
Jam Tangan Bambu Produksi IBC 2019

SENI.CO.ID – Indonesia Bamboo Community (IBC) merupakan kumunitas anak muda yang konsen pada pemanfaatan bambu menjadi produk yang lebih bernilai dan diterima di pasar dunia. Dibawah asuhan Adan Muhidin komunitas ini berkeliling Indonesia dan beberapa negara suguhkan musik yang instrumennya 99 persen terbuat dari bambu.

Adang mengatakan, IBC bermusik dengan instrumen dibuat sendiri dari bambu yang diolah sedemikian rupa sehingga terbentuk gitar bambu, bass bambu, biola bambu, drum bambu, harpa bamboo, saksofon, klarinet bambu dan musik bambu lainnya seperti angklung, arumba, celempung (kendang bambu).

“IBC adalah wadah tempat berkupulnya orang-orang para penggiat bambu, para pencita bambu, dan orang-orang yang konsen pada produk yang dibuat dari bambu. Komunitas kami menjadikan bambu sebagai material masa depan yang ramah lingkungan dan mudah dibudidayakan di Indonesia, menggatikan bahan produk yang dibuat dari pelastik dan kayu,” ujar Adang (19/11/2019) saat di temui di tempat workshop IBC, Cijerah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Instrumen musik bambu dibuat IBC dengan teknologi sederhana. Semua dekerjakan lebih dominan mengunakan tangan dan dibantu mesin sederhana. Mereka melaminasi bambu dengan cara diikeut oleh karet bakas ban.  Namun produk musik yang dibuatnya terbilang berkualitas dan menembus pasar dunia.

Adang Muhidin Pimpinan IBC, di Tempat Workshop IBC di Cimahi-Jawa Barat

“Pasar terbesar musik bambu kami di Malaysia, dan beberapa negara lain diantaranya ke Belgia, Francis, Yunani, Rumania, Pilipina, India, Jepang, Singapura dan Tailand. Mereka pesan dari kami paling lambat menunggu tiga bulan. Lamanya waktu itu selain menggunakan teknologi sederhana, kami juga ingin menjaga kualitas,” jelas Adang.

Sedangkan pasar musik bambu produk IBC di Indonesia terbilang lemah. Adang sedikit mengeluhkan karena produk musiknya baru diminati oleh 4 orang pejabat negara dan satu komunitas seni dari Cimahi. Walau demikian, eksplorasi karya serba bambu ini, selain sebagai lahan usaha, Adang berharap bambu menjadi bahan utama kembangkan kreatifitas dan mendapat tempat di hati masyarakat sebagai produk asli Indonesia.

Dari hasil kerja kerasnya, Adang bersama IBC hapir tiap bulan keliling Indonesia mengikuti pameran produk bambu, gelar musik, memberi workshop dan seminar tengtang bambu dan produk turunannya menjadi benda-benda lebih bermanfaat dan bernil tinggi. Disamping itu, lawat bambu IBC pun pernah mendapat penghargaan berupa Anugrah Inovasi dari pemerintah Jawa Barat, Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Intansi lainnya.

Beberapa kali pameren, IBC tidak melakukan sendiri. Komunitas ini sering ajak kelompok UKM dari daerah lain, dari Garut. Kota Bandung, Tangerang, dan Bandung Barat. Termasuk IBC melakukan pameran di India tanggal 15 Desember 2019 memebawa UKM dua dari Kota Bandung, satu Kabupaten Bandung Barat, dan IBC sendiri.

“Kami melakukan pemeran diluar negeri sanantiasa membawa produk ungulan bambu Indonesia. Walau demikian, sampai saat ini kami ke luar ngeri belum pernah ada suport dari pemerintah daerah maupun pusat. Setiap proposal yang kami ajukan pada pemerintah selalu mendapat penolakan. Selama ini kami masih mengandalkan biaya dari mereka yang mengundang,” keluh Adang.

Biola Bambu Produksi IBC

Adang ingin pemerintah menaruh perhatian dalam usahanya menggangkat produk bambu Indonesia ke berbagai negara. IBC bukan Perseroan atau CV, tapi komunitas yang modal dalam melakukan workshopnya sangat terbatas. Dia berharap medapat batuan berupa hibah atau jenis lain dari pemeritah, karena usahnya tidak untuk sendiri tapi lebih pada pemberdayaan masyarakat.

Ia pun ingin agar pemerintah mau membudidayakan bambu, yakni menyediakan hutan bambu dan memanfaatkan lahan-lahan kosong milik pemerintah untuk dijadikan taman bambu. Hal itu perlu untuk menjaga ketersedian bambu Indonesia sebagai bahan untuk produksi alat rumah tangga, pakaian, bahan bangunan, alat musik dan produk lainnya. Kualitas bahan dari bambu mampu bersaing dengan bahan lainnya, dan usianya cukup pendek, antara 3 – 5 tahun, bambu lebih cepat dipanen diripada kayu.

Selain itu tanaman bambu bagus dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bambu mempunyai fungsi yang sangat signifikan sebagai pengikat tanah dan air, mampu mengurangi erosi, sedimentasi, dan longsror, mampu menyimpan air dan karbon, serta menghasilkan oksigen yang banyak.

“Bambu bagian dari hidup kami. Sekarang kami sedang berinovasi lagi. Kami sedang memproduksi jam tangan dari bambu. Alhamdulillah produk baru IBC yang satu ini sudah mulai diterima di pasar Indonesia. Produk jam tangan bambu kami sudah mulai banyak yang pesan,” pungkas Adang yang bersama IBC pernah tiga tahun berturut-turut tampil di Java Jazz Festival.*(HERMANA HMT)

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here