Home AGENDA Sehat Sangat Indah

Sehat Sangat Indah

0

Loading

Sehat Sangat Indah

Oleh: Taufan S Chandranegara, praktisi seni, penulis

Gejala atau tanda-tanda suatu penyakit kadang terasa ataupun tampak, namun ada kala
mencoba dilupakan atau membiarkan karena tak terlalu mengganggu internal sekaligus
eksternal. Mungkin juga dibiarkan karena keterbatasan suatu hal. Penyakit itu muncul
secara sporadis. Bagai virus berubah cepat secara adaptif.

Lantas ketika muncul memicu kekacauan kesehatan, terasa mengganggu organ lain, virus
semakin melompat-lompat menempati sel-sel subur dalam pola hidup sehari-hari,
berkembang biak serupa serangan berkala, meski sesungguhnya telah terjadi kelalaian
mewaspadai kesehatan tubuh, ketika awal suhu tubuh tidak stabil.
Kepanikan melanda, sel-sel tubuh telah berubah menjadi tisu kanker.

Lantas baru terbuka kesadaran telah lalai, terlena life style di bawah lampu-lampu neon bagai laron-laron berebutan terbang dari gelap mencari cahaya. Ingin sehat meski, barangkali laron-laron memiliki kesadaran keterbatasan kesehatan, dalam terang sekalipun.

Sementara kunang-kunang senantiasa siaga meningkatkan kewaspadaan di musim
apapun, di cuaca apapun selalu hadir, dengan cahaya di tubuh, tampak selalu sehat
dengan cahaya terang di tubuh menerangi sayap-sayap mereka dalam gelap sepekat hitam paling pekat sekalipun, itu sebabnya kunang-kunang senantiasa waspada pada kesehatan.

Baik kesehatan pikiran, nurani serta perilaku pada sesama, mereka berbagi cahaya pada
makhluk apapun termasuk pada manusia. Meski kunang-kunang tahu, manusia tak
sepenuhnya berani menyatakan kesalahan, menjadi koreksi diri secara seksama tanpa
alibi. Salah ya salah. Benar ya benar. Nurani, mengetahui apapun perilaku manusia.
Itu sebabnya pula barangkali di peradaban manusia ada textbooks hukum-hukum, filsafat
moral hingga materi, bahkan mampu mempertimbangkan unsur-unsur anasir atom
pembentuk sel-sel tubuh, dari awal badan bagai ruang hampa menjadi intelegensi
pembentuk hidup rohani menjadi jasmani. Menuju rasionalisasi akal budi.

Akal budi, intelegensi, memberi skema logaritma matematis kebenaran hitungan tumpuan
eksak benda padat berisi unsur-unsur molekul unit atom. Tembok misalnya, jika benda
tembok itu kokoh masif, dibangun dengan moral tujuan perlindungan steril, agar tak
mudah diserang virus jamur, pasti di dalam dinding batu itu dilapisi lempengan baja.
Maka matematika logika struktur sipil tembok dengan lapisan molekul struktur baja di
dalam molekul bata, menjadi kekuatan ganda unit atom. Pasti kuat. Tidak mudah
digempur oleh tenaga di bawah kekuatan unit tembok berlapis ganda, unit atom baja plus
atom batu. Itu sebabnya eksak merupakan hitungan pasti. Sederhana. Natural.
Menjaga kesehatan badan memang seyogyanya tidak boleh lengah. Scene by scene,
sebagai makhluk hidup pasti rentan ancaman kesehatan dari luar atau dari dalam. Baik

berupa virus di darat maupun di udara. Tidur jangan terlalu nyenyak, agar kesehatan jiwa
tetap mengontrol intelegensi, agar tetap waspada.
Salam bahagia, penuh cinta, tetap sehat dalam Indonesia unit.

***

Jakarta SENI, Indonesia, April, 2023.

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here