SENI.CO.ID – Edisi pekan ini SENI.CO.ID menampilkan sosok menarik dari dunia Fotografi. Inilah wawancara eksklusif yang membuka cakrawala baru dunia fotografi dari seorang perempuan yang sangat semangat dan punya impian masa depan kesenimanannya di dunia fotografi. Adalah VE Dhanito nama yang kini sedang moncer dalam dunia fotografi di tanah air. Berikut kisah lengkapnya selamat menyimak:
Dalam dunia Fotografi yang Anda lakukan saat ini apa yang mendasari kekuatan?
Kaya fotografi saya adalah proses pengejewantahan ide menjadi karya visual dua dimensi dengan bantuan kamera dalam balutan sebuah konsep.
Untuk menjadi seniman fotografi apakah ini cita-cita sejak kecil atau bagaimana?
Waktu kecil saya gak pernah kepikiran jadi seniman, saya lahir dan dikelilingi oleh latar belakang eksak, jadi gak punya role model seniman dalam keluarga. Sempat kepikiran jadi dokter, karena ayah saya dokter, tapi segera direvisi , karena lihat darah saja saya pingsan. Akhirnya saya mengambil jurusan teknik karena memang menggemari matematika.
Bakat seni mengalir dari siapa?
Ini juga sebenarnya saya bingung. Mendiang ayah sangat concern dengan budaya jawa, waktu kecil saya sering dibekali tentang wayang dan filosofi dan seni budaya jawa. Jadi walaupun tidak menjadi pelaku, bekal dari ayah saya mempengaruhi saya dalam berkarya. Mungkin juga dari ibu saya yang masa mudanya adalah penari tradisional jawa.
Kenapa fotografi yang dipilih?
Mungkin fotografi adalah media yang paling memungkinkan buat saya. Sejak kecil saya mengagumi visualisasi yang indah dan unik. Kekaguman itu lama-lama mengusik dan mendorong saya untuk memvisualisasikan apa yang berkelebat di kepala. Untuk itu saya butuh alat. Teknologi kamera dslr memungkinkan saya untuk dengan cepat mewujudkan dorongan melahirkan karya visual. Kamera foto adalah alat yang paling easy handling buat saya.
“SAYA MERENCANAKAN SELURUH PROSES SECARA DETIl DAN MEMBUAT PHOTOSHOOT PLANNING BERUPA CHECK LIST DAN SKETSA UNTUK MEMPERMUDAH PELAKSANAAN DI LAPANGAN.”
Ada karya spiritual dan ikon-ikon yang nampak dalam foto Anda apakah itu pesan?
Semua yang ada dalam bingkai karya saya adalah bukan sebuah ketidaksengajaa. Artinya saya memikirkan secara detil apa yang terpampang di sana. Yang tentunya mempunyai makna masing-masing.
Sebenarnya pesan dalam karya Anda arahnya kemana?
Saya selalu tertarik dan tergugah dengan hal yang berkaitan dengan dunia internal manusia. Kesadaran, identitas, keberadaan, kreatifitas maupun konflik yang berkaitan dengan kondisi seseorang. Lebih spesifik lagi alam pikir manusia (human mind, dreams, consciousness, imagination)
Pengaruh Seniman Foto dunia ada?
Phillippe Halsman dan Man Ray, membuat foto-foto surreal dijamannya butuh kreatifitas yang luar biasa tanpa butuh banyak manipulasi komputer. Gairah kreatifitas seperti ini menjadi referensi saya.
Anda punya kekaguman pada seniman lain?
Justru saya lebih banyak idola di luar fotografi. Karya lukis Salvador Dali , Frida Kahlo, Rene Magritte . Karya film Pedro Almodovar , Woody Allen , Wes Anderson, Francois Ozon, Danny Boyle , Darren Aronofsky, Luis Bunuel. Dongeng fantasy Neil Gaiman.
Apakah ini mempengaruhi Anda dalam berkarya?
Ya, saya mengkonsumsi karya-karya mereka jauh sebelum saya memutuskan untuk membeli kamera. Secara tidak sadar apa yang saya nikmati juga saya pelajari dan mempengaruhi selera visual saya. Baik secara tampilan/estetika maupun cara bertutur. Tidak hanya dari dunia seni, saya banyak terinspirasi oleh para ilmuwan. Ada beberapa karya yang saya buat sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang dengan karya seni dan pemikirannya berhasil menyentuh saya.
Bagaimana Anda sebagai individu jika berurusan dengan sejarah seni, Indonesia dan dunia?
Sejak menyadari bahwa saya mempunyai passion dalam berkesenian, saya mulai mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan seni. Keingintahuan tentang perkembangan seni baik di Indonesia dan dunia, berusaha mengenal seniman-seniman hebat dan karya-karyanya.
Apakah Anda berkarya seni dalam fotografi sudah puas?
Saya ingin bias berkarya lebih bebas dan lepas. Tidak hanya soal muatan, tetapi juga berkaitan dengan tools dan proses. Jadi saya membuka diri untuk belajar hal baru.
Untuk jadi ternama sebagai fotografer adakah harapan?
Harapan untuk menghasilkan karya yang lebih baik dan menggugah banyak orang. Hal positif lain akan mengikuti.
Foto anda aliran apakah? (atau buat aliran baru)
Saya sebenarnya tidak memusingkan soal label atau genre foto saya. Hanya saja kita harus tau kita berdiri di barisan apa. Kalau harus dilabelkan, konseptual fotografi mungkin yang paling pas.
Bagaimana menurut Anda aliran kontemporer atau label lain?
Saya sangat menghargai kreatifitas. Tiap label atau genre mempunyai kreatifitasnya masing-masing.
Bagi Anda bagaimana melihat seni lain di luar fotografi?
Melihat karya seni buat saya adalah apa yang membuat saya terpaku ke sana, apakah saya bias merefleksikan diri saya ke dalamnya, apakah ada “ruang” buat saya di situ. Apakah saya bisa berdialog dengan sang seniman lewat karyanya itu.
“Setiap seniman pasti mengalamami saat dimana susah untuk mengatur diri, berdisiplin dalam berkarya, keep ourself always inspired, hal ini disadari sebagai masalah internal.”
Melihat karya foto Anda seperti melihat gejolak jiwa dan daya renung benarkah?
Di awal tadi saya menyebutkan tentang proses pengejewantahan ide dalam karya saya. Ide ini ada yang siffatnya personal ada pula yang bukan. Ada yang empiris ada pula yang fiksi. Pun yang sifatnya non empiris saya mencoba menyelami, mendalami subject matter yang saya angkat. Dan ya, semuanya melewati proses olah pikir dan olah rasa.
Kekuatan karyanya Anda dimana yang bermakna menurut Anda?
Saya merencanakan seluruh proses secara deti dan membuat photoshoot planning berupa check list dan sketsa untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan. Background saya di project management konstruksi melatih saya untuk merancakan sesuatu secara detil dan berpikir sistematis.
Bisa Anda gambarkan tentang diri Anda sendiri dan karya-karyanya?
Saya menyebut diri saya Visual Poet. Berpuisi lewat foto. Sama halnya dengan pujangga yang kerap menggunakan bahasa kiasan, demikian “sense of poet” membuat saya menghasilkan karya foto yang menyajikan makna kiasan dan metaphor. Karena inilah satu karya bias menimbulkan efek dan pengertian yang berbeda dari setiap penikmatnya.
Anda punya credo dalam karya?
– Photography is the way I sing my songs
– Do not ignore your curiousity. It leads to your passion. In your passion, there is your calling, that’s how you do your contribution.
Bagaimana seni fotografi di Indonesia saat ini?
Menurut saya seni fotografi adalah irisan dari dua elemen, yaitu fotografi dan seni rupa. Perkembangan teknologi kameran dan photography equipmentsaat ini banyak dimanfaatkan seniman foto untuk berkarya. Sebagai bagian dari seni rupa, seni fotografi masi membutuhkan perhatian dan ruang tampil atau panggung yang lebih banyak.
Anda dalam berkarya seperti mengekspresikan kegelisahan bagaimana menurut Anda?
Tidakkah semua seniman seperti itu ? Saya berpikir bahwa seniman adalah orang-orang yang mempunyai senstitifitas lebih dan mempunyai kehidupan dalam dirinya (inner life ) yang kaya dan kompleks. We taking the world with intensity. Jadi apabila ada sesuatu yang membuat saya tersentuh, tergerak atau terinspirasi , maka akan ada suatu dorongan dan kegelisahan untuk merespon itu lewat karya.
Bagaimana Anda memilih sebuah objek karya?
Karya saya selalu berhubungan dengan manusia. Maka saya membutuhkan orang lain untuk mewujudkannya, walau kerap saya juga memanfaatkan tubuh sendiri sebagai obyek.
Bagaimana membandingkan karya lama dan akan datang dalam karya- karya Anda yang lainnya?
Saya merasa karya-karya awal saya lebih gelap dari sekarang. Eksplorasi awal meliputi teknik fotografi maupun subject matter yang sifatnya personal. Untuk karya mendatang saya ingin lebih banyak bereksperimen lintas media, berkolaborasi dengan rekan seniman lain. Bermain di area yang memicu kengintahuan saya, seperti sains. Berkolaborasi dengan para ilmuwan, neuroscience atau profesi-profesi lainnya.
Adakah kesulitan yang dirasakan Anda sebagai seniman atau dunia lain?
Setiap seniman pasti mengalamami saat dimana susah untuk mengatur diri, berdisiplin dalam berkarya, keep ourself always inspired, hal ini disadari sebagai masalah internal. Masalah eksternal adalah bagaimana menciptakan ruang pamer yang llebih produktif, efektif dan kreatif untuk para seniman foto.
Bagaimana persoalan karya seni Anda yang melibatkan model misalnya?
Model buat saya adalah partner dalam menciptakan karya. Ada kalanya hubungan tidak hanya sebagai subyek dan obyek, tetapi saya meminta mereka untuk sumbang ide, atau saya mengambil sesuatu dari mereka dan saya jadikan ide untuk karya.
Bagaimana pengaruh pada karya-karya Anda ke publik?
Sosmed adalah ruang pamer yang paling mudah dijangkau. Dari situ saya mendapat feedback mengenai karya-karya say. I embrace and grateful for that.
Curriculum Vitae
Name : Ve Dhanito
Date of Birth : Jakarta, July 17 1979
Education :
– Civil Engineering, Sebelas Maret University
– Post graduated Civil Engineering, University of Indonesia
Other Education :
– Artist in residence, LaSalle College of The Art , Singapore
Exhibition :
Group Exhibition – Reheart Jakarta, 22 October 2010
Solo Exhibition – Return to Innocence Jakarta, 21 April – 5 May 2011
Group Exhibition – Indonesia Dihatiku Jakarta 18 – 25 Agustus 2013
Group Exhibition – Ocean Stories Vision Image Festival Bali, 16 October – 31 October 2013
Group Exhibition – Lock the Logic – International Photography Week, Jakarta 31 October – 4 November 2013
Group Exhibition – Mother Nature – Jakarta Creative Week Jakarta , 5 – 8 Juni 2014
Group Exhibition – Port of Call, Singapore , 7 August – 7 September 2014
Group Exhibition – Ksatria – Behind Ksatria Museum Bank Indonesia, Yogyakarta, 20 – 29 September 2014 .
Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, 8 – 13 December 2014
Group Exhibition – Kaohsiung International Photography Exhibition 31 July – 11 August 2015, Kaohsiung City Culture Center, Taiwan
Group Exhibition –GELB , Art Exhibition 18 – 28 August 2016, Luzern , Switzerland. Group Exhibition – Aroma dan Cinta , Art Exhibition 10 -24 Mei 2017, Museum Tekstil, Jakarta
Contributions
Indonesia representative for Thailand Through Her Eyes. 1 – 8 August 2016. Photography event , organized by Tourism Authority of Thailand.
Panel of Judges for national photography competition , February, 2014. Organized by Ministry of Transportation Republic of Indonesia.
Panel of Judges for national photography competition , April , 2014. Organized by Indonesian Association of Obstery and Gynecology
Panel of judges for Indonesia Photography Competition , President of Republic Indonesia Cup 2013 ( Piala Presiden ) Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia.
Workshop Instructor
“Capturing Inner Journey“ , Organized by Komunitas 1111 . Jakarta, 16 April 2017.
“Fotografi Konsep, dari Imajinasi Menjadi Karya“ , Festival Fotografi Kompas . Organized by Kompas . Jakarta 10 Februari 2017
“ Creative Photography“ Organized by Ministry for State Owned Enterprises Republic of Indonesia. Jakarta, 10 September 2016.
“Capturing Imagination“ . Organized by Jakarta Photography Club. Jakarta, 10 Juni 2016.
“Conceptual Photography “ . Organized by Polimedia Jakarta, 21 April 2016.
“Framing Imagination“ , Explore Nation . Organized by Binus University, Jakarta , 12 December 2014.
“Beauty in Heritage“ , Organized by Djarum Foundation and Diponegoro University, Semarang , 12 October 2014.
“Framing the Ideas “ , Organized by The Photographic Society of Singapore , Singapore 7 August 2014
“Playing With Imagination and Camera “, Organized by Komunitas Fotografi Budaya dan Pariwisata, Jakarta, March 2014
“Capturing Imagination“ , as part of International Photography Week. Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia , Jakarta,October 2013.
“Conceptual Photography“ ,Organized by Tangerang Photography Community , Jakarta, August 2013
“Creative Photography “ .Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia , Manado, June 2013.
“Creative Photography“ . Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia, Makasar, June 2013.
“Creative Photography“, Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia, Medan, May 2013
“Conceptual Photography“, Organized by Universitas Andalas, Padang, 29 April 2013
“Paint the Light with Imagination”, Organized by Palu Photographer Community. Palu, 13 April 2013
“ Creative Photography“, Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia, Banjarmasin, November 2012
“ Creative Photography“, Organized by Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia, Pontianak, November 2012
“Say It With Pictures “ Conceptual Photography Workshop. Organized by Manado Photographer Community. Manado, April 2012
“ Imagination Into Pictures “ Conceptual Photography Workshop, Organized by Aceh Photographer Community,
Banda Aceh, Januari 2012
Photography in Film Production, Jakarta, Desember 2011
Conceptual Photography Workshop, Manado, September 2011
Creative dan Conceptual Modelling Photography 6, Bandung, Januari 2011
Creative dan Conceptual Modelling Photography 5, Jakarta, Desember 2010
Creative dan Conceptual Modelling Photography 4, Jakarta, Oktober 2010
Creative dan Conceptual Modelling Photography 3, Jakarta, September 2010
Creative dan Conceptual Modelling Photography 2, Jakarta, Juli 2010
Creative dan Conceptual Modelling Photography 1, Jakarta, Juni 2010.
Simak karya-karyanya di www.vedhanito.com
|AHM/SN