Home AGENDA Setelah sembilan tahun akhirnya wayang golek keluar dari kotaknya

Setelah sembilan tahun akhirnya wayang golek keluar dari kotaknya

0

Setelah sembilan tahun akhirnya wayang golek keluar dari kotaknya

JAYAPURA – Sembilan tahun sudah, kotak yang berisi satu set wayang golek tak tersentuh, masih tertutup rapat di kotaknya yang berdebu.

Muhamad Azrul Mukminin, salah seorang peserta KKN ISBI di Papua mengatakan, saat pertama kali membuka kotak wayang, ngeri juga banyak wayang yang kepalanya copot juga badan wayang yang lepas, banyak yang sudah rusak dan catnya sudah pudar.

“Cukup memprihatinkan kondisi wayang-wayangnya, banyak yang sudah rusak, setelah wayang-wayang dikeluarkan, kami bersihkan dan yang bisa diperbaiki kami perbaiki,” katanya, Minggu (01/10) disela-sela pelepasan KKN ISBI di Pantai Hamadi Jayapura.

Wayang itu seharusnya dirawat, minimalnya di lap, lebih bagus dimainkan jangan hanya disimpan dalam kotak.

“Wayang ini benda budaya dan memiliki sejarah, jadi harus dirawat dengan baik,”katanya.

Ternyata bukan wayang saja yang terbengkalai selama sembilan tahun, gamelannya pun demikian.

“Saya berharap baik wayang maupun gamelan tidak mubazir, harus dimanfaatkan, sekarang jaman sudah canggih jadi tinggal dari kemauan saja, karena alat sudah ada jadi bisa belajar dari internet,”katanya.

Wayang golek tampil di Pagelaran Seni Budaya Sunda dan Papua dalam rangka milangkala (ulang tahun) ke-110 Paguyuban Pasundan 1913, Sabtu (30/09) di Hotel Grand Abe Jayapura, dalangnya dari ISBI Bandung Muhamad Azrul dan dari Paguyuban Pasundan Kang Momon dengan menghadirkan lakon Dawala Gugat.
Nayaga (penabuh gamelan)nya mayoritas dari Arso kabupaten Keerom Papua. Mereka dilatih sekitar 4 bulan, kendalanya saat latihan jarang lengkap, pasti ada yang berhalangan.

“Alhamdulillah mereka bisa tampil cukup baik, demikian juga dengan sindennya semua dari Paguyuban Pasundan,”katanya.

Wayang golek yang berdurasi 2 jam ini, cukup mengobati kerinduan masyarakat Sunda di Papua yang sudah lama tidak menyaksikan wayang golek secara langsung.

Ketua Wilayah Paguyuban Pasundan 1913 Papua, Entis Sutisna mengatakan, wayang golek ini merupakan bantuan dari Pemprov Jawa Barat tahun 2006, tahun 2014 ada pagelaran wayang golek setelah itu wayang golek kembali ke kotaknya, dan baru dibuka kembali setelah lima orang mahasiswa ISBI Bandung datang ke Papua.

“Kami kedatangan lima orang mahasiswa yang KKN Tematik dari ISBI Bandung, mereka dari jurusan tari dan karawitan. Para mahasiswa inilah yang melatih kesenian Sunda disini, mulai dari tari, calung, angklung, rampak kendang, gamelan hingga wayang golek,”katanya.Hasil dari latihan bersama ISBI Bandung ini, ditampilkan dalam Pagelaran Seni Budaya Sunda dan Papua.


“Pagelaran Seni Budaya Sunda dan Papua ini tujuan untuk memperkenalkan seni budaya Sunda, mulai dari busana adat, tari tradisional khas Jawa Barat dan alat musik tradisional dan sebagainya,”katanya.

Diakuinya, beberapa waktu yang lalu ia kunjungan ke Pengurus Besar Paguyuban Pasundan 1913 di Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mohon dukungan pelaksanaan pagelaran kesenian Sunda di Papua.

“Jadi kami minta dukungan kepada Pengurus Besar dan Pemprov Jawa Barat agar bisa mengirimkan orang yang bisa melatih warga Jawa Barat di Papua menggunakan alat musik tradisional seperti perangkat gamelan dan wayang golek,” jelasnya.
Akhirnya bekerjasama dengan ISBI Bandung, lewat KKN Tematik, ISBI Bandung mengirimkan lima mahasiswanya ke Papua, mereka melatih warga Jawa Barat di Papua yang hasilnya ditampilkan dalam Pagelaran Seni Budaya Sunda dan Papua.
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengapresiasi Pagelaran Seni Budaya Sunda dan Papua, pagelaran ini sejalan dengan harapan masyarakat Pasundan yang menginginkan kesenian Sunda bangkit kembali di tanah Papua.

“Pagelaran ini menunjukan bahwa ada kontribusi dari budaya Sunda bagi Papua. Kita tidak membeda-bedakan budaya manapun, dan lewat pagelaran ini kita mencoba berkolaborasi dengan budaya Papua,” katanya. | noenk***

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here