SENI.co.id – Goresan cat di atas canvas khas pelukis Iwan Koeswanna sarat makna yang amat dalam. Beragam warna dan corak yang disajikan menyampaikan pesan tersirat yang sulit dibaca.
Salah satunya adalah lukisan yang ia namai sebagai lukisan “Potret Diri” seperti yang nampak pada gambar di atas.
Dalam obrolan santai sore hari menjelang Magrib di kediamannya, Selasa (29/12), Iwan menuturkan bahwa lukisan tersebut merupakan respon kegelisahannya atas jati diri manusia yang perlahan lenyap ditelan hiruk pikuk dan banalitas.
“Potret diri itu kan ingin menyatakan siapa diri saya. Jadi ingin lebih mengenal diri sendiri. Nah sekarang apakah bangsa kita udah mengenal dirinya sendiri, “ungkapnya.
Pesan rahasia itu, kata Iwan, disimbolkan oleh wajah manusia yang bentuknya samar – samar sebagai perpaduan rasa yang tak tentu arah alias galau.
Kemerosotan sikap keberpihakan penguasa terhadap rakyatnya tergambar dalam lukisan itu di samping moralitas manusia secara personal yang juga turut tergerus. Lupa Tuhan dan hilangnya rasa malu.
“Jadinya makin banyak pertanyaan kumaha karakterna, anatomina kumaha, ini simbol bangsa ini kurang mengenal dirinya. Tidak mungkin udah mengenal diri ingin memperkaya diri. Ini potret diri yang mencerminkan potret sendiri, “tandas pelukis lulusan Jan van Eyck Academie Belanda itu.
Kemerosotan itu hanya bisa diobati oleh perubahan sikap di internal manusianya sendiri dengan melibatkan akal dan rasa sebagai penyangganya.
“Merosot terus seperti orang yang sakit makin tambah sakit. Ini apa obatnya, ya mengenal diri,”tutupnya. (tyo)