Home BERITA Foto-Foto Drama MEDEA NEO Theatre Indonesia

Foto-Foto Drama MEDEA NEO Theatre Indonesia

0
Aktor Irwan Jamal (Jason) dan Yeni Kustaman (Medea) dalam salah-satu adegan lakon MEDEA produksi NEO theatre Indonesia.

SENI.CO.ID – Dalam mewujudkan dukungan penuh terhadap pementasan drama MEDEA sebuah lakon karya dramawan Eksistensialis Perancis, Jean Anouilh (1910-1987) yang diproduksi NEO theatre Indonesia kami merasa dua foto kuat ini layak disimak.

Selain media kami poementasan ini juga didukung khusus Jurusan Teater ISBI Bandung dan SENI.CO.ID sebagai media official.

Lakon karya dramawan Eksistensialis Perancis, Jean Anouilh (1910-1987) dipentaskan pada 11-13 September lalu, di GK. Dewi Asri ISBI Bandung. Foto diatas adalah aktor Irwan Jamal (Jason) dan Yeni Kustaman (Medea) dalam salah-satu adegan.

Sedang foto diatas ini adalah aktor Dedi Warsana (Kreon) dan Yeni Kustaman (Medea) dalam salah-satu adegan lakon MEDEA.

MEDEA sebuah kisah tragedi dalam mitologi Yunani Klasik. Jean Anouilh (1910-1987), dramawan Prancis, mengangkat kisah tersebut ke dalam sebuah lakon dalam perspektif filsafat Eksistensialisme. Mengungkap dengan tajam dan cerdas sisi eksistensialisme seorang perempuan, Medea, putri Ietes dari Kolkis, sang keturunan dewa matahari, yang berani mengatakan TIDAK terhadap kesenangan dan kebahagiaan jika harus tunduk sekaligus memperhambakan diri terhadap kuasa-kuasa di luar dirinya. Seorang anti-konformis sejati yang dengan tegas MENOLAK segala sesuatu yang BUKAN DIRINYA.

Ia telah berjuang habis-habisan seraya mengorbankan apapun (tak terkecuali lambang kebesaran sang ayah yang raja, melenyapkan nyawa saudara kandung, serangkaian pembunuhan, kebohongan, penipuan, dll.) demi kehidupan dan capaian ambisi duniawi seorang lelaki konformis bernama Jason dari Iolkos, yang sangat dicintainya dengan membabi-buta.

Tatkala akhirnya malah dikhianati oleh lelaki itu, yang malah menikahi putri raja Kreon di negeri Korintus tempatnya meminta pelindungan dari pengejaran berbagai pasukan, maka ia putuskan untuk bunuh diri sembari membunuh anak-anak, buah cinta bersama lelaki itu, tentu sebagai protes dan penolakan.

Tema infanticide (pembunuhan anak oleh orang tuanya) dan bunuh-diri Medea jelas merupakan puncak dari ultimatum eksistensialnya yang hingga detik terakhir bersikukuh mengharamkan nyawanya dan nyawa anak-anaknya untuk direnggut oleh apa pun dan siapa pun di luar dirinya.  Medea sadar sepenuhnya bahwa anak-anaknya yang telah ia ‘gunakan’ sebagai pemicu bom racun untuk membunuh dan melelehkan tubuh Kreon beserta putrinya, harus berakhir pada kematian atau hukuman mati. Padahal, dalam keyakinan ‘ras’ Medea, tidak ada hukuman atau norma apa pun yang boleh menyentuh dirinya dan anak-anaknya.

ATA/SENI

Foto-foto Agus Bebenk sumber foto dari Sutradara Neo.

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here