SENIINDONESIA — Pameran “KARSA Art Exhibition” bertempat di The HallWay Space Kosambi, Kota Bandung adalah pameran Seni Rupa karya sejumlah mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Mereka menampilkan sejumlah karya yang menarik. Ada karya seni lukis yang ditampilkan 29 mahasiswa seni rupa ISBI Bandung dengan mengangakat tema tema sosial dan budaya.
Mereka adalah Afra Shofia Rahma, Ahmad Heri Bismawan, Anggi Solihah, Avi Ayu Asshifa, Corry Nanda Eka Putri, Dhiya Ul Haqi, Dilasyaneu Monique, Edgina Zelda Anindya, Erviana Aulia Lestari, Evi Sri Mulyati, Fadhilah Nur Mahdareza, Faiq Akhmad Baehaqi, Fatha Dina Fadhila, Ghulam Gurat Sopiandi, Gustar Brata, Hilman Shidqi, Ira Palasari, Lufita Ananda Pratami, Malena Wati Putri, M. Agba Refaniagi Sanjaya, Muhammad Fadhly Fadhlillah, Nisa Restu, Nisa Nadzifatuzzulfa, Putri Rakanita Nugraha, Rima Nur Aini, Risha Afiska Nabilla, Searsa Nur Aulia Maheswari, Shamira Rahma Putri, dan Zullaika Nur Maulida.
Karyanya beragam dan inilah karya dari mahasiswa yang sedang mengeksplorasi. Kita lihat karya:
Shamira Rahma Putri “ilmu hitam” terlihat karya warna dari keseluruhan pada lukisan yang berjudul “llmu hitam” ini adalah menceritakan dan menggambarkan llmu hitam itu sendiri. lmu yang bersifat jahat yang kekuatannya bersumber dari hawa nafsu sedangkan energinya berasal dari kegelapan. Ilmu hitam sangat dipercaya oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu banyak sekali masyarakat Jawa yang masih berpegang teguh terhadap budaya-budaya leluhur.
Karya Nisa Nadzifatuzzulfa “Nampi” terlihat karya Menampi beras merupakan sebuah kegiatan sederhana yang sangat penting pada masanya. Dimana, jika ingin menanak nasi, beras haruslah dibersihkan terlebih dahulu dan satu-satunya cara ialah dengan menampi. Menampi beras ini sudah ada sejäk zaman dulu dan secara turun temurun dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hingga saat ini, menampi beras tetap dilakukan oleh kebanyakan wanita di pedesaan. Kegiatan menampi bertujuan untuk memisahkan beras dengan kotorannya, dari hal itu saya menangkap sebuah pesan dimāna beras sendiri di ibaratkan sebagai manusia dan kotoran merupakan sesuatu yang buruk yang menempel pada dirinya. Manusia terkadang perlu goncangan untuk menyadari dan dapat memisahkan diri dari keburukan tersebut.
Dan karya Hilman Shidqi “Masa Tua” nampak kehidupan pada masa tua bisa disebut sebagai kehidupan tahap akhir dari manusia. Kemunduran adalah hal yang pasti dialami oleh manusia pada masa tua, salah satunya kemunduran fisik. Yang mana dalam hal tenaga pun kurang. Sewajarnya manusia yang telah masuk pada masa tua lebih memilh bersantai menikmati sisa hidup dengan caranya masing-masing, namun ada juga yang lebih memilih terus beraktifitas tanpa peduli bagaimana keadaan fisiknya. Pada karya ini seniman menggambarkan apa yang terbesit dalam pikirannya tentang kehidupan masa tua.
Pada Afra Shofia Rahma karya berjudul Inner Peace Cat akrilik tahun 2022 lukisan ini merepresentasikan pengalaman personal pelukis tentang bagaimana perjalanan pelukis untuk mendapatkan ketenangan. Melalui hal yang paling sederhana yang sering ditemui disekitar yaitu melalui bunga, buku, air, kain, dan buah pelukis berhasil mendapatkan ketenangan atau inner peace.
“Berlatar belakang keinginan, niat dan usaha setiap insan untuk dapat memberikan suatu nuansa baru di setiap detik hidupnya,tulis dosen pembimbingnya Sangid Zaini Gani S.Sn., MFA dalam pengantar pameran.
Pameran tajuk “KARSA” ini sudah dibuka pada 17 Januari dan akan berlangsung sampai 20 Januari 2023 bagi yang mengapresiasi bisa datang pada pukul 10.00 – 21.00 WIB di di The HallWay Space kawasan Pasar Kosambi Bandung.
Paling karya mereka merupakan para pelukis masa depan yang memeliki karsa prima masa depan bagi pertumbuhan dan percaturan seni lukisa di tanah air. Bravo…!!! (OMS/SN)