SENI.CO.ID – Rumahnya di kawasan Bandung Utara yang asri menampakan sebuah cita-rasa tinggi. Setiap sudut dipenuhi karya seni rupa mulai sketsa, cukil kayu, sulam, batik, kolase media batu, lukisan baik media pastel dan cat minyak. Adalah ‘Rumah Seni Moel Soenarko’
Redaksi SENI.CO.ID secara khusus datang dan berkunjung ke seniman Moel Soenarko pelukis realis humanis yang karya-karya mengangkat tema sosial. Lukisan dia lebih suka mengangkat rumah-rumah strata sosial bawah bukan rumah megah yang dia ambil sebagi objek. Namun rumah kumuh di atas kanvas Moel menjadi visual hidup yang mengejutkan.
Pelukis realis, ide gagasan tema lukisan Moel berpangkal dari realitas alam dan realitas kehidupan di sekitar.
“Perempuan harus mampu menunjukkan jati dirinya secara mandiri. Dunia seni lukis adalah dunia yang saya pilih secara sadar untuk menempuh jati diri saya yang paling personal di tengah masyarakat,”ungkapnya membuka pembicaraan dengan penulis.
Moel Soenarko adalah pelukis kelahiran Banjarmasin Kalimantan Selatan, 29 Maret 1941. Ia menetap di Bandung dan menekuini dunia lukis sejak 1998. Ia selalu memberikan edukasi pada orang-orang disekitarnya dengan mengajarkan setiap keterampilan yang dimiliki secara cuma cuma. Mengerjakan buku kurikulum dan media pembelajaran.
Selain melukis Moel membuat karya sulam yang hasilnya luar biasa, satu karya sulamannya bisa dikerjakan bulanan bahkan tahunan dengan penuh ketelitian dan dalam. Objeknya karya sekitar rumah. Uniknya karya dia yang kebanyakan sulam itu bagian dari kriya tetapi kalau sudah dikemas atau di kerjakan Moel menjadi seni grafis, inilah yang menarik. Moel sendiri sudah banyak melakukan pameran karyanya baik secara tungal maupun bersama sejak 2003 sampai kini.
Usianya kini 78 tahun tetapi keinginannya dalam dunia seni banyak sekali sehingga karya karyanya variatif, eksplorasi dengan penuh energik dan produktif. Bisa dikatakan luar biasa! Moel seorang istri, Moel seorang ibu dan Moel seorang seniman.
Moel juga dalam waktu dekat akan menggelar karyanya di Tokyo Jepang pada 14-16 Juli di bersama seniman Indonesia dalam Pameran seni rupa Asia International Friendship Exhibition and Symposium 2018, di Eco Gallery, Shinjuku, Tokyo, Jepang.
Baca juga : Jelang Pameran di Tokyo Jepang Karya Seniman Indonesia Digelar di ISBI Bandung
INDONESIA-JAPAN FRIENDSHIP EXHIBITION AND SYMPOSIUM “CROSS CULTURE CROSS IDENTITY”
“Ini ekspresi saya dengan dunia seni, dan saya ingin memberi arti bagi seni Indonesia,” ungkap pelukis yang juga pernah menerbitkan buku puisi “Nyanyian Sunyi” pada tahun 2016.
Berikut adalah perjalanan seni seniman realis humanis Moel:
MOEL SOENARKO
Lahir di BANJARMASIN, 29 MARET 1941
PAMERAN PILIHAN
2003
Pameran Tunggal di Puri Art Gallery, Malang
2007
Pameran bersama di Banjarmasin
Pameran bersama Srikandi Nusantara di Surabaya
2011
Pameran Tunggal “Water Watery Landscape and Other Narratives” di Bandung
Pameran bersama “Apakabar Ibu?” di Bandung
Pameran bersama “Reuni 50 tahun pelantikan perwira AMN 19 Des 1961” di Jakarta
2012
Pameran bersama negara ASEAN “Equality in Art” di Jakarta
Pameran bersama di Galeri Rumah Teh
Pameran Trienal Seni Grafis di Bantara Budaya Jakarta
2013
Pameran Tunggal Seni Grafis “Aku dan Dunia” di Bandung
2014
Pameran biografi kesenian “Apakabar Ibu? #2” di Galeri Nasional Indonesia
2016
Pameran “Nautika Rasa” di Galeri Nasional Indonesia
Pameran “Artefak Laut Kidul” di Papuri Art Galeri, Bandung
2017
Natura Kultura di Grand Prama Preanger
2018
Preanger Visual Art Exhibition di Lobby Grand Prama Preanger
BUKU:
Moel Soenarko; Pelukis Realis-Humanis (2005)
Aku Berkarya, Maka Aku Ada (2007)
Kumpulan Puisi; Nyanyian Sunyi (2016)
Selamat Bu Moel jejak senimu memberi arti lebih pada kami selama seharian bersama kisah dan perjalan seninya. SELAMAT!!!
|TEKS & FOTO-FOTO ANDI SOPIANDI