SENI – Pameran Hitam Putih Panca Atma akan menggelar karya seniman Ipong Purnama Sidhi, Maspadhik, Sarnadi Adam, Sri Warso Wahono dan Yapi Tambayong.
Si Hitam dan Si Putih…
Bertandang ke rumah Yapi Tambayong – ada yang lebih mengenalnya sebagai Remy Sylado – kita akan disapa serba oleh yang serba hitam dan putih (kebetulan dia juga sering menggunakan pakaian serba putih). Bukan suatu kebetulan jika kemudian Ia melontarkan gagasan kepada kawan-kawannya untuk mengadakan pameran seni rupa yang kemudian dinamai “hitam putih – panca atma”. Maka Yapi Tambayong, Ipong Purnama Sidhi, Maspandhik, Sarnadi Adam, dan Sri Warso Wahono, berhitam putih di Bentara Budaya Jakarta pada 8-17 September ini.
Cukup menantang. Setidaknya ada gurauan — yang mungkin serius — tentang hitam putih. Konon, lewat bahan hitam putih, siapa yang tidak bisa menggambar, akan kelihatan. Kemampuan menggambar (drawing) akan benar-benar terbaca lewat hitam putih.
Dan rupanya memang “mengganggu” bagi perupa yang terlalu lama bermain dengan warna. Mereka tidak bisa berlindung di balik warna-warna. Segalanya adalah hitam dan putih. Ketika berkarya dengan bahan hitam putih. ada seniman yang “gatal” dan begitu tergoda untuk mengambil warna.
Bagi Ipong Purnama Sidhi, hitam putih, sebagai ekspresi seni tidak ada bendanya dengan medium warna warni. Sama sulit, dan sama gampangnya. “Dengan hitam putihpun, karya bisa perkasa”, kata Ipong.
Bagi lima seniman tersebut, memamerkan karya hitam putih bisa dikatakan sangat jarang. Dan bagi Bentara Budaya Jakarta sendiri, pameran seni rupa hitam putih juga tergolong langka.
Acara akan Dimeriahkan oleh Monolog: Yose Rizal Manua
Pembukaan:
Kamis, 8 September 2016
Pukul 19:30 WIB
Pameran Berlangsung:
Jumat-Sabtu, 9-17 September 2016
Pukul 10:00 – 18:00 WIB
(Tgl.12 September tutup, Idhul Adha)
|SENI
