Waduh merdeka kok Plagiat. Itulah kesan pertama. Logo 74 tahun RI nasibnya kok niru. Kita bukan bangsa peniru loh…
Seorang kawan kirim tulisan yang isinya: Brasserie 74 adalah sebuah main dinning reataurant yg dimiliki oleh seorang “Chef Senior New Zealand bernama Russel”. Dinamakan Brasserie 74 karena Dinning Rest tersebut terletak di 74 Main st,greytown NZ. +-20 thn yang lalu kami sempat menjadi crew ditempat tersebut (mohon ngacung yg pernah jadi tki disini).
Sy berprasangka baik saja bahwa kemiripan logo ini hanya merupakan kebetulan belaka…
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA…HEHEHE
Tulisan diatas mendapat banyak komentar salah duanya adalah yang dikuti dari FB kang Armandria ini:
Eka Setiawan Kebetulan yg dibetul2kan, Jadi Plagiat aja, saha tah ? 😀
Armandria De ShoebrandEka Setiawan sigana mah disainerna kabiasaan nyepeng kertas karbon…
Chika Putri Maharani Aku orng design dan memang kebetulan pernah ngebahas materi soal plagiasi. Jadi semuanya itu ngga mungkin lepas dari yg namanya peniruan. Nah untuk menghindari plagiasi, muncul lah yg namanya modifikasi atau penambahan elemen tertentu dalam design yg membedakan antara design 1 dan design 2. Dan itu sah, ngga melanggar hukum (kalo sering main” ke situs sayembara logo pasti ngerti soal ini).
Kalo untuk kasus logo indonesia 74th ini pendapat aku pribadi cuma kebetulan belaka aja. Krn dari style yg dipakai sudah jelas berbeda. Lalu penggunaan elemen garisnya jg beda. Yg membuat kedua logo ini mirip hanya komposisinya saja. Mungkin yg buat logo ini dpt inspirasi dari logo brasserie dan emg pakai komposisi yg sama. Tp ya balik lg ke pembahasan aku yg di awal, ini sah sah aja kok. Ngga ada masalah. CMIIW
Tulisan yang mengingatkan saya pada HUT ke 71 yang juga mirip peniruan. Kok tidak kreatif ya. Silakan klik link ini:
Catatan Kisruh Logo HUT Indonesia, Ada Apa dengan Logo 71 Tahun Indonesia Merdeka? https://seni.co.id/…/catatan-kisruh-logo-hut-indonesia…/
Menafsir Logo 71 Tahun Indonesia Merdeka yang Gagal Fokus https://seni.co.id/https://seni.co.id/…/menafsir-logo-71-tahun-indonesia…/
Ah… sudahlah itulah adanya dan kita memang merasa aneh tapi diam adalah salah. Dikritik disangka menyela..dan kenapa kita jadi tak paham arti kritik yang sebenarnya.
Dalam hal ini saya hanya ini sampaikan sebuah pandangan soal yang namanya kritik. Kritik ya..kini jadi kegelisahan bagi dan sekaligus yang kini sedang saya alami tentang memaknai, kata kritik dan sebuah upaya koreksi, saya kira begitu. Jadi maaf jika kritik saya atas logo itu benar mengganggu yang buatnya. |AENDRA MEDITA
