SENI.CO.ID – Pameran tunggal Citra Sasmita bertajuk “UNDER THE SKIN”
di Redbase Foundation Yogyakarta pada 31 Maret – 28 April 2018 merupakan
akhir daro masa residensinya.
Pameran ini merupakan presentasi akhir dari program residensi yang diselenggarakan oleh Redbase Foundation Yogyakarta selama kurang lebih tiga bulan. Redbase foundation Yogyakarta secara intensif membuka kesempatan bagi seniman-seniman muda
yang berasal dari luar kota yogyakarta untuk merasakan pengalaman tinggal dan berkarya di kota ini.
Setiap kota tentu menawarkan suasana dan impresi berbeda yang akan berpengaruh terhadap proses maupun karakteristik seniman dalam berkarya.
Citra Sasmita merupakan seniman muda kelahiran Tabanan, Bali 30 Maret 1990. Menempuh pendidikan formalnya pada jurusan Sastra Inggris Universitas Udayana dan jurusan Fisika di Universitas Pendidikan Ganesha. Meskipun tidak pernah mengambil pendidikan formal di bidang seni, Ia mengawali karir keseniannya saat menjadi ilustrator cerita pendek di Bali Post sejak tahun 2012. Karya-karyanya banyak mengangkat tema seputar dunia perempuan, terutama dalam konteks budaya Bali yang begitu kental
dengan nuansa patriarkis dan seksualitas.
Dalam aspek historis, Bali dan Jawa memiliki akar sejarah dan kultural yang hampir serupa, hal itu tercermin dalam naskah-naskah pewayangan yang hingga kini masih menjadi narasi yang berkembang di kehidupan masyarakat sehari-hari. Meski memiliki akar sejarah yang hampir serupa, namun pada praktiknya, masyarakat di kedua pulau itu telah berkembang menjadi dua kultur yang berbeda.
Pada masa residensinya yang intens selama tiga bulan di Redbase Foundation Yogyakarta ini, Citra melakukan eksplorasi terhadap tema perempuan dalam konteks budaya Jawa, yang terefleksi melalui hubungan sosial antara tubuh perempuan dengan ruang dan waktu. Citra melihat pasar tradisional sebagai ruang kontestasi sosial bagi perempuan yang bersifat cair sekaligus egaliter. Baginya, pasar tradisional juga menjadi ruang yang terbuka untuk mempertemukan orang-orang dengan berbagai latar belakang.
Meski melakukan eksplorasi yang mendalam terhadap perempuan dalam konteks budaya Jawa, pada sejumlah karyanya, Citra juga masih menggunakan idiom-idiom visualnya terdahulu.
Baginya, ini merupakan pengalaman tubuhnya dalam menyerap dua budaya yang berbeda. Pada sejumlah karyanya, Citra menghadirkan figur-figur perempuan dengan benda-benda komoditas yang lazim kita jumpai di pasar seperti daging, serbet, juga keranjang. Meski demikian, gambaran yang muncul bukanlah lukisan
realistik yang menggambarkan perempuan dalam ruang pasar tradisional secara nyata.
Citra mengolah pengalaman dan hasil observasinya tersebut secara simbolik, sehingga pemaknaan terhadap karyanya menjadi lebih luas dan tidak terbatas. Sebagaimana tercermin dari judul pamerannya ini, Under The Skin
(di balik permukaan kulit) yang berarti mengajak kita untuk menyelami perempuan pada tataran yang lebih dalam seperti psikologi, budaya, dan spiritualitasnya.
Pameran ini akan dibuka pada 31 Maret dan berlangsung hingga 28 April 2018 mendatang di ruang Redbase Foundation Yogyakarta. Pada acara pembukaan, pameran ini juga akan dimaknai dengan performance art dari seorang penari muda berbakat, Ayu Permata Sari. Selain itu, pada tanggal 2 April 2018 juga akan diadakan artist talk. Untuk itu kami mengundang rekan-rekan jurnalis untuk hadir serta menjadi bagian dari acara ini. |SENI/RL