SENI.CO.ID – Satu lagi Indonesia kehilangan tokoh penting dalam jagat Seni Rupa yaitu Prof. Drs. Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA atau lebih dikenal Srihadi Srihadi Soedarsono adalah seorang pelukis Indonesia yang merupakan maestro Pelukis Indonesia. Ia meninggal dunia (mangkat) diusia 90 tahun pada Sabtu 26 Februari 2022 pukul 05.15 WIB di
kediamannya Jl. Ciumbuleuit No 173 Bandung.
Nama lengkap Prof. Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Sudarsono Adhikoesoemo, MA ini merupakan seorang Guru Besar purnabakti Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Karya masterpicenya adalah pembuat Lambang ITB merupakan salah satu karyanya yang luar biasa.
Pada tahun 1952 ia mulai memasuki pendidikan seni di Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung).
Pada tahun 1955, ia juga menciptakan logo Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR). Logo berbentuk sebuah palette dengan kata-kata “SENI RUPA BANDUNG” dengan lambang Universitas Indonesia. Setelah Maret 1959, bentuk Ganesha menggantikan logo UI di palette tersebut.
Ia lulus sebagai sarjana seni rupa dan diwisuda pada hari Sabtu, 28 Februari 1959, tepat dua hari sebelum Institut Teknologi Bandung diresmikan, Senin, 2 Maret 1959). Pada tahun 1960 Srihadi mendapatkan beasiswa dari ICA untuk belajar di AS untuk melanjutkan kuliah di Ohio State University hingga mendapat gelar master of art pada tahun 1962. Ia juga mengenyam pendidikan seni kembali di Ohio dengan beasiswa Fulbright USA pada 1980.
Beberapa penghargaan yang diterima Srihadi di antaranya Anugerah Seni dari Pemerintah RI pada 1971 dan Cultural Award dari Pemerintah Australia pada 1973. Guru Besar purnabakti ITB ini juga menerima penghargaan piagam bakti cendekia utama ITB tahun 1998 atas proses belajar dan mengajar di almamaternya tersebut selama 40 tahun.
Srihadi menikah dengan Dra Siti Farida Nawawi dan memiliki dua anak perempuan dan satu anak laki-laki, yaitu Tara Farina, MSc, Rati Farini, SH, LLM, dan Tri Krisnamurti Syailendra.
Pada tanggal 1 Mei 1969 ia diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Pengangkatannya sebagai guru besar Seni Rupa pada tanggal 1 Desember 1992, sedangkan masa purnabakti sebagai PNS sejak tanggal 1 Januari 2007. Selain sebagai pelukis, ia juga mengajar sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung dan Institut Kesenian Jakarta.
“Sejumlah prestasi dan jasa serta bakti telah dipersembahkan kepada masyarakat bangsa dan negara,” kata Widjaja, di laman ITB, Sabtu (27/2/2022).
Dan kini Srihadi sudah mangkat tapi karyanya akan abadi bukan hanya lambang ITB yang dibuat oleh Srihadi Soedarsono masih yang dikenang abadi namun karya lukisnya yang saat ini termasuk karya tertinggi di jajaran para seniman lukis. Selamat jalan sang maestro. (ahm)