International Seminar on Cultural Management Conservation, Research and Innovation digelar di Bandung.
SENI.CO.ID – Inilah cara memuliakan Kertas dan Respon Perkembangan Teknologi Informasi dan Revolusi 4.0 Dunia pada abad 21.
Dengan globalisasi yang semakin terbuka lebar telah mendorong kesadaran baru bahwa realitas kebudayaan yang beragam dan kompleks mulai dari aspek terkait masa lalu (heritage), kebudayaan yang tengah berproses hingga cara pandang kita terhadap masa depan.
Fenomena tersebut membutuhkan struktur dan perspektif baru dalam penyikapan dan pengelolaannya agar aspek-aspek budaya mampu menjadi potensi yang besar bagi terciptanya masyarakat yang cerdas dan produktif.
Tantangan kita dalam melihat potensi budaya dewasa ini adalah perlunya mengantisipasi terhadap perkembangan teknologi Informasi dan revolusi 4.0 dunia dewasa ini.
Perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan era digital dengan kemampuan produksi, reproduksi, multiplikasi dan manipulasi mendorong semakin menguatnya pandangan Guy Debord (1967) bahwa kita tengah memasuki ‘society of spectacle’ dan ‘commodity of spectacle’. Situasi ini mulai menggeser perilaku individu, kelompok maupun masyarakat dalam menyikapi kebudayaan.
Tantangan berikutnya adalah budaya visual sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi dan teknologi digital. Budaya visual merupakan fenomena baru dimana ‘tampilan’, citra, dan masyarakat tontonan serta komodifikasi budaya telah menempatkan budaya menjadi potensi ranah Industri sehingga menjadi wilayah industri budaya.
Tantangan lain juga yang tidak kalah penting adalah Industri Kreatif dimana masalah ekosistem seni pada wilayah tersebut masih belum lengkap dan mendukung sektor produktivitas dan dampak ekonomi. Dalam lingkup manajemen budaya faktor-faktor di atas merupakan bagian penting bagaimana presentasi objek maupun fenomena budaya membutuhkan kajian, riset dan inovasi inter-disiplin untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru sehingga potensi seni dan budaya dapat menjadi bagian aktif dalam membangun pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.
Seminar On Cultural Management, Conservation, Research and Innovation Kegiatan Seminar Internasional “On Cultural Management, Conservation, Research and Innovation” Kelompok Keahlian Estetika dan Ilmu-ilmu Seni, FSRD-ITB ini, dilaksanakan bersama dengan kegiatan Bekraf Creative Lab (BCL) Sub sektor seni rupa di tahun 2018 dengan tema Sinergi Seni Rupa 2: Paper Based Art, Conservation, Research and Innovation. Bekraf Creative Lab (BCL) sub sektor Seni Rupa, merupakan kegiatan yang berdasarkan kerjasama antara Badan Ekonomi Kreatif Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan dengan Institut Teknologi Bandung sejak tahun 2017, dengan latar belakang pengembangan Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif dan pengembangan Grand Strategy/Roadmap Ekonomi Kreatif sub sektor Seni Rupa. Kali ini dilaksanakan pada Senin 27 Agustus 2018 di Aula Barat ITB.
Seminar Internasional selain akan mengundang para peneliti dan pemerhati serta menampung hasil riset, kajian dan karya-karya yang akan diakomodir dalam prosiding , juga akan menampilkan presentasi kasus manajemen budaya dari hasil kajian dan pengetahuan tentang ‘kertas’.
Kertas sebagai material dan media telah membentuk budaya serta peradaban sehingga menjadi wacana yang penting dalam konteks Manajemen Budaya jika dikaitkan dengan peluang tantangan dan keberadaannya. Kertas akan ditinjau dari sudut pandang konservasi, riset dan inovasi serta perannya dalam industri budaya dan industri kreatif.
Kajian dan paparan kasus kertas dalam seminar ini diharapkan dapat membuka keterkaitan dengan bidang-bidang yang terkait manajemen budaya. Kertas sebagai media telah dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan budaya hingga memiliki dimensi informasi dan potensi, dari sisi informasi dan potensi tersebut dalam seminar ini diharapkan para pemateri dapat memberikan pengalaman dan perspektifnya terhadap eksistensi kertas baik sebagai material, media maupun artefak budaya bagi tantangan lokal, nasional dan global, serta potensinya dalam pengembangan pengetahuan dan produktivitas.
Seminar akan mengundang pembicara terkait dengan kertas dalam perspektif kebudayaan, kreativitas, konservasi, riset, Inovasi serta industri kreatif sehingga dapat menjadi studi kasus bagaimana aspek kreatif, tata kelola, industri dan presentasi menjadi aspek yang terkait dengan berbagai disiplin ilmu lain.
Pembicara Utama: Setiawan Sabana Memberikan pandangan mengenai pemahaman, estetika dan potensi medium kertas dalam membangun kebudayaan dan nilai kultural dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat nusantara.
Pembicara I: Badrolhisam Moh. Tahir Memberikan pandangan mengenai posisi media kertas dalam seni rupa kontemporer di wilayah regional, dalam nilai estetis dan nilai kulturalnya
Pembicara II: Michaela Anselmini Memberikan pandangan mengenai nilai karya seni rupa yang dilihat melalui kegiatan konservasi, dan maintenance, yang merupakan usaha penting dalam menjaga nilai kultural karya seni rupa, melalui sample media kertas.
Pembicara III: Lisa Miles Memberikan pandangan tentang karya seni rupa dengan media kertas dalam segi estetik dan nilai intrinsik media kertas itu sendiri. Pembicara Master Class
Pembicara IV: Rifky Effendy Memberikan pandangan mengenai kiat-kiat dalam berkarier di ekosistem seni rupa, melalui pengalaman pelaksanaan kgiatan pameran dan sejenisnya (terutama kegiatan invensi), dalam deskripsi hubungan creative value chain (hubungan kreasi-produksi, distribusi dan konsumsi) seni rupa.
Pembicara IV: Irfan Hendrian Memberikan pandangan terhadap tantangan, pengalaman dan harapan, dalam menciptakan dan mengenalkan karya-karya seni rupa dengan media kertas.
Pembicara V: Tisna Sanjaya Memberikan pandangan terhadap posisi media kertas dalam perkembangan seni rupa, khususnya pada karya-karya printmaking dan potensi media kertas dalam perkembangan terkini.
Sesi Presentasi Paralel: Seminar Internasional selain akan mengundang para pelaku, peneliti dan pemerhati seperti tersebut di atas, juga menampung hasil riset, kajian dan karya-karya yang akan diakomodir dalam presentasi ilmiah dalam sesi paralel serta prosiding dengan topik-topik artikel, seperti: Manajemen Budaya, Media Seni, Budaya Visual, Seni Tradisi, Desain, Museum Study, Manajemen Seni, Kebijakan, Industri Budaya, Industri Kreatif Seni, Desain dan lingkungan, Kekuratoran, Konservasi Seni, Seni Kontemporer.|AME/HER/FOTO-FOTO : ANDI