Home LITERASI Puisi-Puisi Pekan ini Karya Sutan Iwan Soekri Munaf

Puisi-Puisi Pekan ini Karya Sutan Iwan Soekri Munaf

0
Sutan Iwan Soekri Munaf (Foto Titik Kartiniani)

SENI.co.id – Pada pekan ini inilah pembuka puisi akan disajikan, kami menerima banyak tulisan seni dan budaya, termasuk didalamnya puisi, artikel dan lainnya: Kini kami muat puisi-puisi Sutan Iwan Soekri Munaf, selamat membaca.

Sutan Iwan Soekri Munaf

I

HARI SESUNGGUHNYA

Sesungguhnya hari tak pernah mematahkan harapan: Bahkan kata-kata selalu menumbuhkan semangat, agar kembali merimbuni waktu yang hebat!

Sungguh!

Kalau hari pun patah, mata pun tak pernah jauh sudah.

Waktu bukanlah paku mendudu! Hasrat pun mendekat lambat-lambat.

Seperti pagi mengerang menantang mentari garang.

Dan saat siang datang, jangan dulu pulang.

Biarkan hati menanam rindu lagi…

Tiba-tiba ķata menjadi kalimat dahsyat! Ya.

Menatap senja dengan bayangan pagi hingga siang yang patah.

Menatap harapan menggantung di awan.

Menatap luka yang maķin bernanah! Setiap hasrat ingin kurasakan!

Ya. Senja yang lewat tanpa permisi menyodorkan malam dan gelap maķin merapat Engkau tak bosan menunggu walau hari pergi berlari dan rindu kuredam…

Semakin malam semakin layu

Hari sesungguhnya semakin dekat!

Maret 2016

 

II

MENIT PUN

Menit pun bercerita tentang langkah gundah yang merajah senja menjadi rona tak terkira.

Tak pernah kembali! Ingin saja pagi melagukan kisah mentari yang datang di antara nyanyi burung kenari.

Aku hanya bisa membaca tanpa memahami makna dari ribuan tanda: Hilir mudik pada setiap detik! Menit mendesahkan kisah lama.

Kisah yang dibaca dan selalu dibaca.

Tetap saja tak paham tentang makna hati yang dalam.

Barangkali menit ingin membagi diri sebelum lengkap menjadi jam di malam yang padam!

Menit pun selalu menderit membuka pintu hati untuk kembali bangun dari mimpi.

Mimpi yang selalu menggoda diri di antara jalan sepi. Sungguh!

Menit pun menandaskan kenangan.

Di sana, ingin saja kudengar lagi, panggilan untuk kembali kepada Mu.

Ya! Menit pun semakin sempit untuk menggamit Mu!

Bandung, Maret 2016

III

SEBENARNYA WAKTU

Waktu. Sebenarnya setiap detik lewat, bukan sekadar lewat.

Sebenarnya detik menjadi menit, dan mencapai jam.

Bukan sekadar tanda, kemudian lahirkan legenda.

Bukan!

Waktu menapaki hidup: Menanam segala fikir dan rasa.

Bukan sekadar.

Semua menjadi bayangan menemani perjalanan:

Maukah mencapai puncak sana atau terbenam di lurah dalam?

Waktu menjadi peta langkah untuk mencapaiMu.

Memang.

Sepanjang jalan beliku-liku: Kelok dan tanjakan terjal atau menurun!

Semua menuju… Dan waktu akan mencapai tuju Semakin berharga: Tak ada yang bisa membeli!

Ya. Aku tak ingin kehilangan waktu walau selangkah: Memburu!

Bekasi, April 2016

Sutan Iwan Soekri Munaf alias drs Sutan Roedy Irawan Syafrullah, lahir di Medan, 4 Desember 1957. Tulisan perdananya dimuat di ruang anak Harian Kompas edisi 3 Juli 1971 SEjumlah sajaknya dipublikasikan di sejumlah media 

Kumpulan puisinya berjudul Obsesi, diterbitkan PT Angkasa, Bandung, 1985. Juga sejumlah antologi puisi bersama di Bandung, Jakarta, Padang, Aceh. 
Kumpulan cerita bersama Adi Hidayat dan Zulfa Basir berjudul Tiga Menakbir Mimpi, riwayat hidup Marzuki Usman, diterbitkan Balai Pustaka, 1999. 
Pada 1981 diundang GAPENA mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara dan Hari Puisi di Kem Kijang, Kota Bahru, Kelantan, Malaysia. 
Pada 1999, mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara di Johor Bahru, Malaysia. 
Pada 1987 diundang Dewan Kesenian Jakarta keTIM pada Pertemuan Penyair. 
Pada Agustus 2003 s/d September 2003, diundang secara pribadi ole seorang kawannya untuk menulis di Milhac de Aubroche, sebuah kota kecil di Prancis. 
September 2007 berhasil menjadi juara 1 sayembara penulisan esai sastra yang dimuat di Koran lokal se Sumatera Selatan. Selain pernah menjadi jurnalis dibebaerapa media seperti Harian Gala (1985) di Bandung, Harian Pagi Priorotas (1986-1987) di perwakilan Bandung, Harian Terbit (1988) perwakilan di Bandung, Harian Bisnis Indonesia (1989 Jan-Peb), Harian Media Indonesia (1989), SKM Atjeh Post dan SKM Peristiwa (1989-1990), Majalah anita Cemerlang (1990-1992), Harian Ekonomi Neraca (1992-1994), Harian Analisa (1994-1997) perwakilan di Jakarta, Harian Jakarta (2003-2004), Harian Peta News (2004). 
Aktivis Yayasan MultiMedia Sastra (YMS), yaitu LSM dunia maya untuk sastra. Pernah tinggal di Prabumulih, Sumsel. Kini di Bekasi, berprofesi supir taxi di Jakarta. 

Catatan: Silakan bagi yang memiliki puisi atau tulisan seni budaya lain kirimkan ke redaksiseni@gmail.com atau redaksi@seni.co.id

Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here