Misteri Si Koki PolitikCerpen Aendra MeditaDi sebuah kota kecil yang terletak di pinggir ibu kota, ada seorang koki terkenal bernama Guste. Lengkapnya Gustena Abadi. Ia bukan hanya terkenal karena keahliannya dalam memasak, tapi juga karena selalu berhasil menyajikan hidangan yang penuh teka-teki.
Setiap kali ada orang yang bertanya apa rahasia masakannya, Guste hanya tersenyum lebar dan berkata, “Resep rahasia, hanya orang yang tepat yang bisa tahu.”
Namun, kebanyakan orang tahu bahwa bukan hanya bumbu yang membuat masakan itu bisa luar biasa. Ada sesuatu yang lebih misterius di balik dapurnya. Guste sendiri tidak pernah menjelaskan lebih lanjut, dan itu yang membuatnya semakin unik menarik.
Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa dia pernah menjadi koki pribadi untuk beberapa pejabat tinggi, bahkan ada rumor bahwa hidangannya menyimpan rahasia yang jauh lebih besar daripada resep bumbu dapur biasa.
Suatu hari, ketika Guste sedang sibuk mengelola restoran kecilnya, datanglah seorang pelanggan yang tampak sangat berbeda dari biasanya. Seorang pria tinggi besar dengan jas rapi, wajah serius, dan mata yang tajam, masuk ke restoran dan langsung menuju meja Guste. “Anda pasti Guste, kan?” tanya pria itu dengan suara berat, namun penuh rasa penasaran.
“Benar, saya Guste. Ada yang bisa saya bantu?” jawab Guste dengan santai, sambil menyentuh sendok kayu yang sedang ia gunakan untuk mengaduk sup. Pria itu duduk dan tanpa basa-basi langsung berkata,
“Saya sangat butuh bantuan Anda. Saya tahu Anda tahu sesuatu tentang makanan yang Anda sajikan. Sesuatu yang tidak bisa ditemukan di menu. Sesuatu yang bisa mengubah jalannya rasa politik kota ini.”
Guste memandang pria itu dengan bingung. “Oh, Anda pasti salah orang. Saya hanya seorang koki. Makanan saya memang kata orang lezat, tapi itu semua hanya tentang bumbu rahasia saja.”
Pria itu tidak terpengaruh dan malah tersenyum licik.
“Jangan bermain-main, Guste. Saya ini sudah tahu segalanya. Anda pernah memasak untuk para pejabat tinggi di kota ini, kan? Mungkin Anda belum tahu, tapi ada sebuah skandal besar yang sedang berkembang. Saya butuh informasi dari Anda.” Guste mengernyitkan dahi.
“Skandal? Di dunia politik, semuanya penuh rahasia dan konspirasi bukan begitu. Saya hanya seorang hanya seorang koki. Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Serius.”
Namun, pria itu tidak mundur. “Anda pasti tahu, bukan? Setiap hidangan yang Anda buat selalu lebih dari sekadar makanan. Ada yang lebih dalam dari itu. Apakah Anda tahu apa yang terjadi dengan komplotan yang melibatkan pemimpin kota ini atau negeri ini?” Guste sangat tersenyum, namun senyum itu penuh dengan rahasia.
“Ah, jadi Anda pikir saya tahu segalanya? Mungkin saya ini memang tahu satu dua hal, tetapi saya hanya seorang koki lo… Makanan yang saya buat hanya untuk memuaskan perut, bukan untuk membicarakan politik yang penuh misteri itu.” Pria itu tetap tidak puas dan semakin mendesak Guste, “Jangan bohong, Guste. Kami tahu Anda punya informasi penting. Ada skandal besar yang melibatkan kasus kedepan akan terbongkar akan datang. Nah.. mungkin, resep rahasia Anda bisa membantu kami mengungkapnya.” Guste akhirnya terdiam dan menatap pria itu dengan tajam.
“Baiklah, mari kita selesaikan soal ini yang saya sebenarnya binggung dengan cara Anda dan apa bisa lebih bijak soal apa sebenatnya ini. Apakah Anda yakin Anda ingin tahu rahasia sebenatnya saya? Ini bukan sekadar resep rahasia, tetapi sebuah teka-teki yang sangat berbahaya.
Diluar dugaan Guste pun bercerita…” Dengan nada misterius, Guste mulai bercerita. Dan sangat mengejutkan, “Beberapa waktu lalu, seorang tokoh politik besar datang ke restoran saya dan meminta saya untuk memasak hidangan spesial. Hidangan itu, katanya, bisa menentukan siapa yang akan memenangkan sebuah pemilihan umum. Bukan hanya karena rasanya, tapi karena setiap bumbu yang saya buat dan tentukan, memiliki simbolisme politik tertentu.”
Pria itu mulai tertarik. “Apa maksud Anda?” “Setiap bahan yang saya gunakan dalam hidangan itu mewakili satu pihak dalam pertempuran politik di negeri ini. Dan setiap langkah dalam memasak adalah bagian dari strategi tersembunyi yang bisa membuat siapa pun yang mengerti, tahu siapa yang sebenarnya akan mengendalikan negeri ini. ” Guste lalu memulai teka-teki yang lebih dalam. “Lima bahan utama yang saya tentukan adalah pilihan untuk hidangan itu—cabai, bawang, gula, garam, dan serai—semuanya punya arti tertentu. Cabai mewakili keberanian, bawang menunjukkan keterbukaan, gula melambangkan manipulasi, garam adalah kekuasaan, dan serai mewakili kesetiaan.”
Pria itu mengerutkan dahi. “Tapi apa hubungannya bumbu-bumbu itu semua dengan politik?” Guste tersenyum lebar.
“Jadi, setiap kali Anda makan hidangan ini, Anda akan melihat siapa yang memiliki kombinasi kekuatan politik ini. Namun, jika salah satu bahan ini tidak ada, maka semuanya akan berantakan.”
Pria itu semakin bingung.
“Apakah Anda mengatakan bahwa politik negeri ini bisa diatur dengan resep masakan?” Guste mengangguk pelan.
“Semua permainan politik ini sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari. ter planning. Apalagi cuma pemilihan dan semua ada, skandal teraliansi dan semuanya sudah ada dalam resep saya itu. Tetapi, hanya mereka yang tahu cara menyusun bahan-bahan ini dengan benar yang bisa mengetahui siapa yang benar-benar berkuasa.” Pria itu terdiam sejenak.
“Dan apa Anda punya resep itu?” “Sayangnya, resep ini bukan untuk dijual,” jawab Guste.
“Tapi saya akan hanya memberi satu petunjuk buat Anda, kadang-kadang, yang paling penting dalam politik adalah bagaimana Anda mengatur rasanya. Jika semuanya terasa pahit, maka tak ada yang bisa memenangkan pemilihan.”
Pria itu hanya bisa menatap Guste dengan kebingungan. Tanpa kata-kata lebih lanjut, ia bangkit dan pergi, merasa lebih bingung daripada sebelumnya.
Guste hanya tersenyum, menyadari bahwa teka-teki yang ia ciptakan akan terus menggantung, mengundang lebih banyak orang untuk mencari tahu.
Dan di dunia kan yang penuh skandal dan misteri politik itu, mungkin—hanya mungkin—siapa pun yang berhasil memecahkan “resep rahasia” Guste, akan menemukan kunci untuk mengubah takdir negeri ini selamanya.***
Sponsor