SENI.CO.ID – Ranah / Tanah sebuah pameran tunggal karya Restu Ratnaningtyas yang digelar di Cemeti Jogjakarta berlangsung pada 28 Juni —30 Juli 2019.
#RANAH TANAH Perpindahan adalah sebuah proses yang kompleks; tidak sekadar secara fisik melepaskan diri dari sebuah ruang lalu memasuki ruang lainnya. Ia adalah sebuah pengalaman psikologis di mana seorang individu menghadapi ketegangan sosial, gegar budaya, dan kegamangan ruang.
Dan berbicara tentang pergeseran ruang ini, kita tidak selalu memproyeksikan perjalanan panjang di mana terbang menempuh puluhan kilometer seperti para migran, tetapi kita juga terusik pengalaman pindah ke desa tetangga, yang jaraknya tak sampai 10 kilometer, misalnya. Restu Ratnaningtyas dalam Ranah/Tanah menggali pengalaman-pengalamannya keluar masuk dalam ruang lama/ruang baru, kisah sederhana yang ketika direfleksikan dalam jarak tertentu membuatnya bisa memetakan peristiwa yang awalnya tampak melalui psikologis sebagai fenomena sosial.
Restu mencatat pengalaman masa kecil ketika ‘dipaksa’ pindah karena konflik sosial tentang kepemilikan tanah, lalu mengurutkannya pada periode ketika ia cukup dewasa dan mesti berpindah-pindah rumah karena berbagai situasi personal.
Dari ingatan-ingatan atas rumah, tanah, batas fisik, dan aspek-aspek lain inilah, ia masuk pada soal ranah. Tanah juga menjadi semacam penegasan batas atas gagasan tempat sebuah rumah berpijak, tetapi juga seperti menegaskan bagaimana rumah juga berarti bagaimana manusia berhubungan dengan kondisi natural.
Dalam Ranah/Tanah, narasi perpindahan juga menjadi ruang di mana dalam hal ini Restu mengalami langsung konvensi sosial yang mempengaruhi ruang-ruang privat. Gagasan tentang rumah, baik sebagai konsep fisik maupun mental, dimunculkan dalam imajinasi-imaji yang saling terpotong, tidak utuh, dan menjadi puzzle yang disebarkan dalam banyak bentuk dalam ruang pameran.
Karya-karyanya kali ini menggabungkan berbagai pendekatan medium, dari yang keras hingga lunak, dari yang abstrak hingga naratif, yang kecil hingga membesar, sebagai sebuah upaya untuk membebaskan dirinya dari batas-batas bahasa visual dan material.
Pameran ini adalah sebuah ruang bermain yang baru bagi proses Restu sebagai seniman, di mana beberapa karya tampak belum selesai, atau dirancang untuk menyisakan kemungkinan perjalanan transformatif selanjutnya. Seperti biasa, pendekatan dasar dari karya-karya restu adalah gambar; sebuah medium di mana ia secara aktif mengartikulasikan memori dan fantasinya. Dalam ranah, gambar sebagai medium itu sendiri memasuki ruang permainan baru, menjejaki perjalanan baru, sehingga ketimbang mencapai tujuan akhir, ia seperti masuk dalam Lingkar perjalanan baru.
Restu Ratnaningtyas (1981) adalah seniman dan ilustrator asal Tanggerang yang sekarang tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Ia pernah bekerja sebagai drafter, guru, dan kurator. Sebagai seniman, ia aktif mencipta karya dan terlibat di proyek-proyek seni baik di Indonesia maupun manca negara. Selain pertunjukan solo – ‘Memento: Privatization Roomdi Vivi Yip Art Room, Jakarta (2008) dan ‘Tantrum’ di KedaiKebun Forum, Yogyakarta (2016); dan ‘Subsume’ di Baik Art, Los Angeles (2017) – Restu telah berpartisipasi dalam pameran kelompok internasional, termasuk ‘mnēmonikos: Art of Memory’ di Bangkok, Thailand (2013); ‘The Roving Eye’ di Istanbul, Turki (2014).
Restu melakukan eksplorasi dengan beragam media, terutama cat air, kertas, video, kain,instalasidan multimedia. Karya-karyanya berbasis drawing yang kebanyakan membahas mengenai kehidupan sehari-hari, hal-hal yang aktual, narasi kecil, dan objek yang terkait dengan keseimbangan kehidupan manusia.
Sejak tahun 2010, Restu telah terlibat di dalam program dan proyek di Rumah Seni Cemeti: +Road | 5 Seniman Myanmar + 5 Seniman Jogja (2010), program residensi HotWave #1 (2010), pameran kelompok ‘BEASTLY’ (2011), pameran kelompok ‘Domestic Stuff’ (2012), proyek seni & pameran Dobrak! (2013), pameran kelompok ‘FastForward’ (2016), Concept Context Contestation – diinisiasi oleh Bangkok Art and Culture Centre berkolaborasi dengan tiga kurator Asia Tenggara (2016), POLA-Patterns of Meaning – proyek kolaborasi Jim Thompson Art Center dengan Rumah Seni Cemeti (2017-2018).
Pameran tunggal Restu Ratnaningtyas dikuratori oleh Alia Swastika
dan akan digelar Bincang Seniman pada Selasa, 30 Juli 2019, di Cemeti
Jl. D.I. Panjaitan 41, Yogyakarta 55143, Indonesia pukul 16.00 WIB. |TIM/RHE