Home BERITA CATATAN SENI: ANTARA HONOR DAN TULISAN KUALITAS

CATATAN SENI: ANTARA HONOR DAN TULISAN KUALITAS

0

Loading

SENI – Pagi ini saya membaca kembali Majalah SENI Edisi 4. Edisi ini bagi saya merupakan edisi yang menarik. Karena selain ada banyak komentarnya dan juga ada yang bertanya soal sensitif yaitu soal honor.
 
Maka pagi ini dengan secangkir Liberica yang khas rasa, saya ingin jelaskan pada khalayak publik ramai. Pada edisi ini bagian sirkulasi sudah mengirim ke para nasrum dan pelanggan jadi nampaknya harus menunggu sabar. Kami juga baru dapat dan kami buka-bukan lagi.
 
KISAHNYA
 
Pertama saat kami menerbitkan media SENI sejak online SENI.CO.ID 5 tahun lalu kami punya niat menerbitkan media cetak dalam setiap setiap bulan. Alhamdulullah sudah masuk edisi 4 dan kami sedang rapat edisi 5 yang akan bahas (ini bocorannya saja ya Laporan utamanya MEMBACA KEMERDEKAAN SENI isi lainnya ada literasi, seni pertunjukan, seni rupa dll cukup segitu dulu), Edisi Agustus itu akan kuat dan semarak karena kita sambut Indonesia Merdeka.
 
Kembali ke soal sensitif tadi. Ini alasan keduanya adalah kami sejak online semua yang menulis karya kami berikan honor. Bahkan kami akan meminta penulis yang dirasa perlu menulis telah kami siapkan anggaran. Kami memang bukan media yang besar soal honor ini kami berikan sebagai nilai apresiasi dan nilai budi tulus.
 
Jadi yang paling banyak bertanya apakah bisa kirim tulisan dan apakah ada honornya?
 
Jangan kuatir kirim kan saja jika minat dan niat. Soal honor kan redaksi akan memilah karya yang dimuat jika memang laik. Lalu honor memang kita tidak serta merta seperti media harian yang dimuat hari ini langsung besoknya bisa ambil honor.
 
Di kami majalah SENI, bahkan ada penulis yang tulisan sudah dimuat bagian keuangan kami baru akan kirim saat edisi berikut terbit. Ini tentu karena kami –sekali lagi media baru– dan bukan media besar. Kami selalu mengatur cashflow dan tentu menjaga agar media kami stabil hadir.
 
Jawabannya jangan kuatir takut tak dihonorin kalau dimuat. Hehhehe soal kirim naskah itu kini ada cara mudah dan gratis bukan dengan email saja cukup. Beda zaman dulu kirim puisi naskah harus di print biaya ongkosnya ke kantor pos dan jalan pake enrgi bensi ke kantor pos dll. Di kami (redaksi ) semua hal itu pernah mengalami. Kirim sebuah tulisan ke Majalah SENI
ibarat Anda me like atau subscribe yang gratis di medsos hehehe.
 
Tapi soal honor laagi-lagi kami juga jadi ingat sebuah dialog dalam sebuah drama yang isinya bahwa penulis itu harus berjuang jalan naik turun tangga redaksi untuk berjuang mengirim karya tulisnya, bisa jadi kadang dimuat dan kadang tak dimuat oleh desk media itu. Tapi penulis itu adalah cara berjuangnya beda-beda. Ada yang sistem kolege yang nulis terus dan dimuat terus ada juga yang hati-hati desk (redaksi) memuat tulisan itu. Karena bisa jadi lawan politik atau bukan, tidak paham juga apakah ini masih ada? Di kami MAJALAH SENI hanya menerapkan satu yaitu objektivitas dan kualitas akan kami muat.
 
Terus terang mungkin itu bisa menjawab semua yang digelisahkan. Kami tahu kehadiran kami ini masih belum seberapa dan akan makin jauh dari sempurna. Tapi kami percaya proses ini akan kami jalani.
 
Oh ya kami ingin sampaikan saja akhirnya bahwa setiap Edisi Majalah SENI hadir selain hadir banyaknya narsum yang membantu, kontribusi kawan redaksi dan sumber lainnya , kami selalu di dukung MIGASNESIA dan pihak MMG. Tentu saja tanpa melupakan jasa para pelanggan yang makin kesini makin bertambah.
 
Soal langganan ini juga kami mungkin hanya sampai No 5 pembagian edisi PDF secara free. Karena nantinya kami akan masuk aplikasi dan bisa berlangganan tentu peminatnya masuk lewat aplikasi itu. Begitu saja dari kami. ***
Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here