Home AGENDA Ibob Arif dan Lukisan Pemberontakan dan Kegelisannya

Ibob Arif dan Lukisan Pemberontakan dan Kegelisannya

0

Loading

SENI.CO.ID — Seorang seniman akan mampu membaca ruang kekuatan dalam konteks besar saat ini. Ia akan menyampaikan harapan lewat lukisan atau karya apapun bahwa ia sedang memberikan “perlawanan” dari sebuah kisah yang di alami atau sebuah ketakjuban atas metafor yang terjadi dalam karyanya.
Pameran bertajuk “Jalan Keluar” karya Ibob Su Su atau Ibob Arif jebolan Seni Rupa ISI Yogyakarta Angkatan 1996 ini mengejutkan. Karyanya menampakkan hasrat dalam lukisan yang satu demi satu lukisan seperti perlawanan yang bisa jadi perupa  ini memaknai satu sajian penting perjalanannya. Karya Ibob yang nampak adalah titik baru ekspresi dirinya meski perupa yang juga Vokalis Kelompok Musik Pandai Api Pegiat SeBumi dan juga aktif di Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pemilik Label Art Cukil T-Shirt Ibob adalah senilan yang berkarya pada kehidupan kekinian, konteks besar hulu hingga hilir respon hidup, sosial, pertumbuhan jiwa-jiwa, politik dan semua ekspresi seninya.
Keseluruhan karyanya yang ditampilkan merupakan wujud ekspresi Ibob yang sepertinya  membebaskan diri berkarya, implementasi karyanya punya tujuan membangun gerakan ekepresi budaya dia.
Karya Ibob  menghadirkan kehidupan ruang respon antara kini dan kedepan, bingkai naluri yang tak pernah lepas disajian karya-karya penuh kekuatan dan hentakan karyanya menohok sebagai wujud ekspresi tanpa beban.
Jika bicara teknik gambar atau visual sudah masuk pada estetika tinggi simbol. Tema dan detail membawa interpretasi bagi yang melihat. Sebenarnya sulit bagi saya melihat sudut mana karya yang harus resensi karya-karya Ibob yang penuh semangat.
Pemberontakan dan Keberanian DCalam Seni (Lukis) cerita tentang Monet, Renoir, Degas, Gough, Sezanne, Gauguin, Matisse adalah cerita tentang pemberontakan dan keberanian. Monet dengan lukisan yang sangat berani melangkah; lukisan Renoir begitu hidupnya; Degas melepaskan (jiwa balet); Gough melepaskan (ruh warna)… Pemberontakan yang begitu menarik dalam seni, mengikuti hari-hari zaman yang segalanya berubah, demikian tulisan di katalog pameran Ibob yang berlangsaung pada 18-28 Agustus 2023 di Rolling Door Art Gallery Jalan Durian Jagakarsa Jakarta Selatan.
Suasana keegembiraan, optimisme dan kebahagiaan, penderitaan, kesedihan, apatisme di lukiskan sendiri-sendiri atau bersamaan, apatisme. Lukisan kebahagiaan dianggap sindiran atau hinaan bagi pemirsanya.
Apalagi ada yang sama sekali tak melukiskan kesedihan, juga perlawanannya–padahal ada kebahagiaan dalam melawan. Kita akan menyaksikan sejarah dalam lukisan, sejarah hidup pelukis dan lingkungan sosialnya, kesimpu- lannya, dan sejarah masa lalu rakyatnya. Kesimpulan itu yang melukiskan pemberontakan seni dan perla wanan sosialnya.
Banyak lagi contoh-contoh seni (lukisan) yang (ber)politik. Pemberontakan dan keberanian dalam seni (lukis) dari generasi kontemporer pun memberikan sumbangan bagi politik (yang sedang berlawan), Semsar Siahaan, Jean-Michel Basquiat, misalnya, dengan kecintaan artistik dan estetikanya masing-masing, yang bahkan menyiratkan kondisi sosial, program politik, beserta siasatnya. Politik bukan barang yang asing dan ditakuti oleh para perupa, dijadikan hakekat hidupnya dan hakekat (artistik serta estetika) keseniannya, sejak lama.
Ibob memenuhi harapan pemberontakan dan keberanian dalam politik serta seni–telah mencintai keunikan artistik dan estetikanya sendiri. Terlebih lagi, seperti juga Andy Warhol, Ibob juga berproduksi massal beru- pa STICKER (apa terjemahan bahasa Indonesianya?), yang sangat penting dalam POLITIK, demikian tulis Danial Indrakusuma yang termatub di katalog Ibob.
Pemberontakan Lukiasn Ibob memang menyeru sejumlah simbol-simbol dan inilah Seniman yang masih terlihat kritis bukan bicara pasar semata. Meski mungkin ada kegelisahannya yang masih tersimpan banyak. Bravo…!!  | Amedita
Sponsor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here