Total Body Performance Method diajarkan di Universitas Negeri Padang
Setelah sukses menyelenggarakan Indonesia Performance Camp 2024, Indonesia Performance Syndicate (IPS) berkolaborasi dengan Prodi Tari Sendratasik FBS UNP Padang dan Prodi Seni Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang untuk mengadakan Workshop dan Pertunjukan Total Body Performance Method (TBPM). Kegiatan akan dimulai tanggal 28-31 Oktober 2024 di Kampus Universitas Negeri Padang, Gedung Marapi Singgalang, Lantai 5 Fakultas Seni dan Budaya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Herlinda Mansyur, S.S.T.,M.Sn selaku Kaprodi Pendidikan Tari Universitas Negeri Padang (UNP). Selama workshop akan dimentori oleh Wendy HS, pimpinan Indonesia Performance Syndicate (IPS) dan Venny Rosalina, dosen Tari dari Universitas Negeri Padang.
“ Total Body Performance Method berangkat dari formasi dasar ketubuhan Silek atau Minangkabau Martial Art dan bunyi pada Tapuak Galembong Randai. Metode ini menggabungkan unsur laku panggung (acting), gerak tubuh (dancing), dan bunyi performatif (musicing),” ujar Wendy HS yang juga merupakan dosen prodi Seni Teater ISI Padangpanjang. (28/10)
Selama 3 hari, peserta akan diajak untuk ‘mengalami’ membaca tubuh dalam konsep pertunjukan kontemporer. Hari pertamadiajarkan soal konsep dasar tentang posisi tubuh, hubungan berat badan dengan gerak dan daya topangnya serta grafitasi. Wendy memberi pemahaman tentang kuda-kuda pada silek. Kuda-kuda adalah ruang dari posisi tubuh yang paling kokoh.
“Jarak antar kaki berpatok pada lebar bahu, maka akan lahir keseimbangan. Dalam laku Total Body Performance, kesadaran itu akan dibangun. Jadi pose apa saja, tubuh bisa diseimbangkan. Pemahaman ini akan membawa peserta pada eksplorasi artistik. Jadi mereka belajar bertanggungjawab dengan karyanya sendiri,” papar pencipta teknik ini.
Hari kedua akan lebih fokus pada pergerakan dan penggabungan unsur acting, dancing, dan musicing. Lalu, di hari terakhir peserta akan dibagi ke beberapa kelompok untuk mempersiapkan pertunjukan.
“ 25 orang peserta berasal dari mahasiswa semester 1 hingga 5 prodi Tari dan prodi Sendratasik UNP. Penjaringannya berdasarkan kedisplinan dan komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan secara penuh, “ ujar Venny yang juga merupakan koreografer dari komunitas Payung Sumatera Dance Theater.
Menurut Venny, penting untuk mengenal tubuh sendiri sehingga jiwa si performer dapat muncul pada pertunjukan. Ia nanti juga akan mengenalkan soal teknik ketubuhan yang sedang diramunya menjadi sebuah metode baru.
“ Saya berharap peserta bisa menemukan tubuhnya sendiri. Selama workshop akan ada proses praktik dan sharing. Hal demikian akan membangun pemahaman baru, di luar teori- teori dan praktik yang mereka pelajari selama ini. Ini akan jadi modal jika ke depan mereka ingin berkarir secara profesional,” harap Venny.
Pada hari terakhir akan ada pertunjukan apreasiasi. Para peserta akan menampilkan karyanya kepada mahasiswa UNP dan komunitas yang diundang. Setelah pertunjukan akan ada diskusi kekaryaan yang dipatik oleh Dede Pramayoza, Kaprodi Seni Teater ISI Padangpanjang dan Tatang R Macan, dosen prodi Seni Teater ISI Padangpanjang, serta dimoderatori oleh Angelique Maria Cuaca. (SM/RLS