SENI – Cemeti – Institute for Art and Society akan menjadi tuan rumah kedua bagi ‘Sosialisasi BIENNALE JOGJA EQUATOR#4 INDONESIA-BRASIL’.
Terkait dengan pembukaan Biennale Jogja Equator #4 yang akan berlangsung 300 hari mendatang, acara ini bertujuan untuk menemukan ‘Mantra’ bagi biennale ini, memperkenalkan tim kerja, memaparkan situasi umum dan tantangan yang dihadapi Biennale Jogja, berbagi cerita tentang kunjungan pertama ke Brazil, dan persiapan yang telah dilakukan.
Selain itu, akan ada diskusi terbuka untuk mencari semangat apa yang harus diambil dan dihadirkan oleh biennale ini, secara kolektif mengelaborasi ‘Mantra’. Seperti apa yang ditulis oleh Pius Sigit Kuncoro, kurator BIENNALE JOGJA EQUATOR#4 INDONESIA-BRASIL: langkah mulai dipacu, pencarian sampai ke Brasil, tapi mantra belum ditemu. Pembicara dalam acara ini: Pius Sigit Kuncoro, kurator BIENNALE JOGJA EQUATOR#4 INDONESIA-BRASIL
Kami juga ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kehadiran rekan-rekan di acara Bawa Sapumu hari Selasa yang lalu, dimana kami, tim kerja baru mengambil peran baru, Dewan Pembina baru telah dibentuk, dan merayakan peluncuran platform baru: Cemeti- Institut untuk Seni dan Masyarakat. Malam itu menyertakan ritual ‘membersihkan’ oleh Mbah Gondho seorang spiritualis Jawa, bersama-sama menyapu seluruh ruangan, kemudian disusul oleh playlist feminis dari DJ Barb dan Ken!
Saat ini, kami mengarahkan perhatian secara penuh untuk program selama satu tahun mendatang, Maintenance Works, yang akan diluncurkan pada tanggal 20 Januari 2017
SOSIALISASI BIENNALE JOGJA EQUATOR #4 di Cemeti, Rabu, 21 Desember 2016, pukul 19:00 WIB | RZ/SN