Siapa Saja Finalis Ananda Sukarlan Award 2025?
SENI.CO.ID — Pengumuman nama-nama finalis Ananda Sukarlan Award (ASA) tentu adalah sebuah selebrasi yang patut dirayakan, bukan sekedar pembacaan atau penerbitan nama-nama finalis.
Itu sebabnya Sabtu, 24 Mei lalu di Auditorium Yamaha Music Center, Jalan Gatot Subroto, pukul 15.00 WIB Ananda Sukarlan mengadakan konser bersama para pemenang ASA edisi lalu.
Awalnya, acara ini hanya dimaksudkan sebagai momen pengumuman finalis ASA 2025 dengan format konser mini. Namun, karena tingginya animo publik, apalagi setelah konser terakhir Ananda di Soehanna Hall April kemarin “sold out”, konser ini berkembang menjadi konser penuh sekaligus untuk menunjukkan kualitas artistik para pemenang edisi sebelumnya.
Bagi yang ingin mengenal para finalis ASA 2025, video mereka dapat dicari di YouTube dengan kata kunci “Ananda Sukarlan Award 2025”.
ASA didirikan oleh Pia Alisjahbana dan Dedi Panigoro pada 2008. Tahun 2011, Amadeus Enterprise di Surabaya dengan pendirinya Patrisna May Widuri mendirikan kompetisi “Tembang Puitik Ananda Sukarlan”. Sejak pandemi, pihak Ananda Sukarlan Center mengambil alih dan menggabungkannya, sehingga kini ASA adalah untuk semua instrumen dan vokal klasik. Sejak tahun ini, ASA bekerjasama dengan Kompetisi Piano Nusantara Plus, dimana Ananda memberikan
Golden Ticket kepada sejumlah pemenang KPN+ untuk langsung masuk babak final di ASA tahun berikutnya.
Ananda sendiri telah bermain bersama berbagai orkes, grup musik kamar kelas dunia seperti Orlando Quartet, Arditti String Quartet dan Boston Symphony Orchestra.
“Bermain sebagai bagian dari ensemble atau group itu sangat penting untuk komunikasi, kolaborasi bahkan diplomasi. Seorang pianis bukan hanya seorang solois,” jelas Ananda yang telah memenangkan berbagai kompetisi di masa mudanya seperti Prix Nadia Boulanger, Concurso Cidade de Ferrol, Premio Xavier Montsalvatge dan tampil di berbagai festival seperti BBC Festival, Holland Festival atau Venice Biennale.
Di konser 24 Mei kemarin Ananda turut mengundang tiga musisi muda berbakat yang meraih kejuaraan di edisi ASA sebelum ini : dua pianis remaja, Callista Kertalesmana dan Abigail Zoe Wang, serta soprano muda Charisse Susanto.
Banyak karya baru dipentaskan, termasuk karya-karya lama yang belum pernah dimainkan. Salah satunya adalah Rapsodia Nusantara No. 38, karya terakhir dari periode pandemi COVID-19. Selama masa pandemi, Ananda menciptakan Rapsodia Nusantara No. 32 hingga 38 dalam waktu satu tahun, mengeksplorasi berbagai eksperimen musikal. Nomor 38 ini menarik karena sedikit lebih mudah secara teknik pianistik, sehingga bisa dimainkan oleh pianis muda.
Callista Kertalesmana, pemenang Ananda Sukarlan Award 2023 kategori Junior yang kini berusia 13 tahun, membawakan Rapsodia No. 38. Meskipun sebelumnya Callista telah memainkan karya yang jauh lebih sulit seperti Rapsodia No. 20, ia (dibimbing gurunya Aldora Devita) memilih No. 38, yang mengolah lagu daerah Jawa Barat “Cing Cangkeling” secara spektakuler. Di konser di Yamaha ini Callista membawakan kedua nomor tersebut dengan virtuositas yang mengagumkan, dan mengaksentuasi kontras antara dua nomor Rapsodia tersebut.
Pianis asal Surabaya, Abigail Zoe Wang, menunjukkan kemampuan musiknya yang matang dalam usianya yang sangat muda di dua karya populer Ananda: Rapsodia Nusantara No. 8 (berdasarkan lagu O Ina Ni Keke dari Sulawesi Utara) dan Variations on Bintang Kecil (lagu anak-anak ciptaan Daljono Hadisudibyo).
Soprano Charisse Susanto tampil prima, dan lebih mengagumkan lagi mengingat bahwa ia mempersiapkan konser ini kurang dari satu minggu, menggantikan Fae Bernice Robin (juara Kompetisi Piano Nusantara Plus region Palembang, kategori Tembang Puitik) yang tiba-tiba harus batal karena kegiatan sekolahnya. Charisse Susanto menyanyikan Tiga Sajak Pendek (puisi Sapardi Djoko Damono), Malam Yang Ditikam Sepi (Nanang Suryadi), Mesin Tik (Wayan Jengki Sunarta) dan memperdanakan Dua Puisi Nokturnal dari puisi Joshua Igho yang digubah menjadi musik oleh Ananda dengan cuplikan “Clair de Lune”-nya Claude Debussy, membuat suasana nokturnal ini menjadi lebih intens.
Babak Final ASA 2025 akan diadakan tanggal 12 dan 13 Juli di Auditorium Institut Francais d’Indonesie, di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan boleh divideo dan di upload di social media oleh seluruh hadirin.
Para finalis termasuk penerima Golden Ticket dari Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 diharapkan menyerahkan programnya untuk babak final paling lambat tanggal 10 Juni 2025 (satu bulan sebelum tanggal babak final).
Babak Final ASA menjanjikan sebuah pagelaran yang jauh lebih daripada konser biasa. Para finalis pasti berlomba memamerkan kepiawaian teknik dan ekspresi yang luas dengan tingkat virtuositas yang tinggi, dengan persiapan yang sangat matang. Ajang bergengsi ini sudah menjadi barometer nasional dan internasional dari kualitas musik klasik Indonesia.
Sebelum memainkan nomor terakhir, yaitu Rapsodia Nusantara no. 39 untuk tangan kiri saja, Ananda membacakan yang ditunggu-tunggu : siapa saja yang berhasil menembus babak Final Ananda Sukarlan Award 2025 setelah mengunggah video mereka di YouTube. Ananda juga mengumumkan nama-nama juri ASA 2025, yaitu : Ananda Sukarlan sebagai ketua juri, Calvin Abdiel (piano), Alice Cahya Putri (soprano) dan Eric van Reenen (pemain oboe dari Belanda).
Konser dan pengumuman finalis ASA ini disaksikan oleh beberapa tokoh masyarakat, termasuk para Duta Besar Serob Bejanyan (Armenia), Nikos Panayiotou (Cyprus), Thomas dan istri Theresa Loidl (Austria), Summer Xia (direktur The British Council), Dedi Panigoro (pendiri Ananda Sukarlan Award bersama Pia Alisjahbana yang tidak hadir) dan masih banyak lagi.
Berikut adalah nama para finalis ASA 2025 tersebut.
KATEGORI PIANO:
JUNIOR :
1. Elaine Violet Santosa
2. Charlotte Adelaide Tanoyo
3. Adil Latief
YOUNG ARTIST :
1. Geraldine Laura Vianne
2. Faervillui Fievel Xia
3. Yonggi Fayden Cordias Purba
PROFESSIONAL :
1. Fatihah Firdaus
2. Victor Clementius Ditra
3. Nur Khaled Aziz
4. Michael Anthony Kwok
KATEGORI TEMBANG PUITIK :
YOUNG ARTIST :
1. Faustina Sherenita Prajnadewi
2. Beatrice Jean Consolata Gobang
PROFESSIONAL :
1. Eleonora Christabel Richung
KATEGORI INSTRUMEN LAIN (Chamber Music) :
PROFESSIONAL :
1. Andreas (biola)
KATEGORI SPECIAL NEEDS, PIANO
1. Anthony Felix Tanaka
2. Sabrina Arifin
3. Steven Audric Gui
4. Bryan Kings Tan
(sen/rls)***
Sponsor