SENI.CO.ID – “Asia International Friendship Exhibition Symposium in Tokyo 2018” akan digelar dengan tajuk INDONESIA:JAPAN FRIENDSHIP EXHIBITION, dengan tema Pameran : Cross Culture Cross Identity; “The Values of Indonesian Tradisional Cultural Heritage” yang akan berlangsung pada 10 – 17 Juli 2018 di Eco Gallery, Shinjuku, Tokyo, Jepang.
Menurut Agus Cahyana, kurator acara ini mengatakan “Tujuan dalam kegiatan ini Melestarikan nilai-nilai budaya, kearifan lokal yang menunjukan karakter bangsa Indonesia melalui workshop, karya seni rupa dan simposium,” ujarnya kepada SENI.CO.ID Selasa, 5 Juni 2018
Selain itu kata Agus mengenalkan keragaman budaya Indonesia di kancah International melalui melalui workshop, karya seni rupa dan simposium.
“Kami akan menghadirkan karya seni rupa, yang terimpirasi kekayaan nilai kearifan lokal pada budaya tradisi nusantara, sarana edukasi bagi para apresiator maupun seniman untuk bertukar pikiran mengenai nilai-nilai keindahan (estetika) dalam lingkup luas, dan mendidik pelaku seni akan keseimbangan batin/rasa dengan akal/ pikiran,”beber Agus.
Ditambahkan Agus bahwa kegiatan ini adalah untuk melestarikan sekaligus mempromosikan keragaman budaya Indonesia melalui pameran seni rupa, workshop, permainan tradisonal dan simposium kepada masyarakat Jepang.
“Untuk ajang pertukaran ide dan gagasan kebudayaan antara pendidik seni, seniman, pelaku seni dan masyarakat Jepang dan Indonesia pada umumnya,”paparnya.
Berikut yang terlibat dalam “Asia International Friendship Exhibition Symposium in Tokyo 2018” akan digelar dengan tajuk INDONESIA:JAPAN FRIENDSHIP EXHIBITION sebanyak Keterangan 10 orang ikut Simposium 63 terlibat pameran dan yang ikut dlama pameran dan simposium 4 orang.
Hartono Mahasiswa, Paramitha Pebrianti, Carlos Kolano, Rifatul Azis Mahasiswa, Ika Rostika, Yusrina Zati Bayani, Lukmanul Hakim Aziz, Desi Tera Nurhasanah, Ghita Ghaida, Suci Rahayu, Sudirman Siahaan, Biru Aulia BW, Andri M Sidiq, Salmon Mubarok Putra P, Aris Maulana, Ben Al Hur Ibnu S, Rizki Maulana, A.K Patra Alumni, Sandi Tisa Alumni, Asep Miftahul Falah, Sangid Zaini Ghani, Farid Kurniawan Norzaman, Suyin Pramono, Rizki Taufik Rakhman, Sri Rachmayanti, Tjutju Wijaya, Rahmatsyam Lakoro, Rachmi Kumala Widyasari, Taufan Hidayatullah, Lintang Widyokusumo, Harry Nuriman, Firman Hawari, Rachmita Maun Harahap, Reira Fadhla Ghaisani, Fathya Hana Nurul Rahiim, Andi Sopiandi, Ken Rangga Dinar, Aendra Medita, Nick, Valya Syifa Vannisa, Trisa Tibia Valysa, Jasmine Azizah Nurul Hayat, Anis Sujana, Deni Yana, Gerry Rachmat, Savitr, iDyah dan Gabriel, Supriatna, Setiawan Sabana, Abay Subarna, Didit Hendriawan, Aldi Hendrawan, Patra Aditia, Jeihan Sukmantoro, Azasi Adi, Abun Adira, Moel Soenarko, Setiyono Wibowo, Ida Rosida, Hanny Widjaja, Teddy Suchyar, Fillardy Adzani, Chandra Maulana, Fifi Rahmi Octini, Yeni Fatmawati, Edo Makarim, Ranny Saraswati, Cut Sina dan Taat Joeda.
Program ini digagas oleh ARTLINC yang sudah berdiri sejak 2014 yang diinisiasi oleh Agus Cahyana, S.Sn,. M.Sn. salah seorang penggiat budaya asal Bandung. Selama kurang lebih 20 tahun bergelut dibidang seni rupa, beliau telah menjadi pelaku budaya yang telah merancang beberapa kegiatan kesenian dan kebudayaan berskala Nasional dan Internasional. Pada Tahun 2009 mulai merintis dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pameran, diskusi rupa, seminar, workshop dan kegiatan budaya lainnya di kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura, China, Jepang. dan negara lainnya. Berawal dari keinginan beliau untuk melestarikan dan mengenalkan seni dan budaya Indonesia, maka dibentuklah sebuah kelompok budaya bernama ARTLINC. (Art Learning Incubator) untuk merealisasikan rancangan-rancangan program kebudayaan tersebut.
ARTLINC. (Art Learning Incubator) merupakan sebuah kelompok yang bergerak di bidang seni dan budaya berada di lingkungan Jurusan Seni Murni Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang dibentuk dengan tujuan memperkenalkan seni dan budaya nusantara ke masyarakat Indonesia serta kepada masyarakat dunia dan melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Indonesia.
Saat ini ARTLINC. telah mengambil bagian penting sebagai bagian dari kelompok budaya masyakarat untuk memelihara, melestarikan, dan mengenalkan kebudayaan Indonesia. Aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan seni dan budaya di dalam dan di luar negeri. Kegiatan-kegiatan kebudayaan lainnya akan terus menerus di laksanakan secara konsisten agar generasi muda akan tetap menghargai keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Profile ISBI Bandung Faculty Fine Art and Design Gallery Asumu Art Space Berawal dari keinginan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional, maka kami membentuk kelompok budaya bernama “ARTLINC”.
Artlinc adalah nama kelompok budaya yang berada di lingkungan Jurusan Seni Murni Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang dibentuk dengan tujuan memperkenalkan budaya nusantara ke masyarakat Indonesia serta kepada masyarkat dunia.
Program yang telah dilaksanakan:
1. Pameran “Sabda Alam” pada tahun 2015, memamerkan karya seni rupa yang menampilkan identitas budaya lokal Indonesia, bertempat di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kuala Lumpur, Malaysia.
2. Pameran “1.128” pada tahun 2016, memamerkan karya seni rupa yang menampilkan identitas budaya lokal Indonesia, bertempat di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kuala Lumpur, Malaysia.
3. Pameran “Asia Friendship Exhibition” pada tahun 2016, memamerkan karya seni rupa dengan tema Cross Asia Cross Identity di Eco Gallery, Tokyo, Jepang.
4. Pameran “International Art Camp (Summer Programme)” pada tahun 2017, memamerkan karya seni rupa bertema budaya nusantara di UiTM Perak Branch, Malaysia.
5. Pameran “Asia Friendship Exhibition” pada tahun 2017, memamerkan karya seni rupa dengan tema The Diversity of Indonesian Contempoarary Art di Eco Gallery, Tokyo, Jepang.
“Pada tahun 2018, kembali pameran “Asian Friendship Exhibition” di Tokyo, Jepang dengan tema “The Values of Indonesian Tradisional Cultural Heritage”,” tambah Agus.
Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi workshop karya seni rupa tradisi Indonesia, pameran kolaborasi dan simposium antara penggiat seni Indonesia dan Jepang. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Jepang khususnya di Tokyo dapat lebih mengenal budaya rupa di Indonesia, dan secara umum dapat meningkatkan apresiasi terhadap keragaman dan perbedaan.
Sesuai dengan visi dan misi ARTLINC.Setiap hal yang kita lakukan harus memiliki alasan dan tujuan, begitu juga dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut ini adalah tujuan diselenggarakannya pameran ini :
1. Menjalin kerjasama antar negara melalui seni dan budaya
2. Mempromosikan Budaya indonesia dengan cara Workshop, Pameran dan Simposium
3. Memperkaya dan memperdalam wawasan seni
4. Memperkenalkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang Latar Belakang Tujuan Judul Pameran : INDONESIA:JAPAN FRIENDSHIP EXHIBITION. | RED/AME/KRD/AOS