PUISI-PUISI AENDRA MEDITA, Soal Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
1.
BUKAN PEMIMPIN PALSU
Apa bener ada pemimpin palsu? Ahhh masa iya ada….Pemimpin itu baiknya tersenyum saja seperti di layar kaca. Tangannya penuh janji, tapi di balik mata— ia menyimpan dusta yang abadi.
Hmmmm
Ada yang bisa mimpin dengan gaya apa saja… Bahkan bisa jadi ingin didorong oleh waktu (Dua periode)
Bukan berkah, melainkan kutukan panjang jika mimpin terjadi Bisa saja Bangsa dijual seharga tambang, hutan ditukar dengan uang asing, air mengalir bisa menuju gelap.
Rakyat hanya saksi, dan sejarah menunggu untuk yang menulis namanya sebagai…. pengkhianat kalau itu ada. Dan rakyat menanti pempin yang penuh jaga amanah dan nilai luhur martabat.
2.
NEGERI BUKAN GELAP
Hari-hari berjalan seperti malam, matahari pun malu menatap tanah. Dulu ada pemimpin yang berteriak “cinta rakyat!” tapi tindakannya menusuk punggung bangsa.
Ia menukar masa depan dengan lembaran kontrak asing. Negeri seperti akan tenggelam dalam gelap, anak-anak tak lagi bermimpi, orang tua menunduk kecewa, dan kita— hanya bisa menghitung kehilangan.
Dan sebenarnya bukan gelap kerena kamu tak cukup cakap untuk bersenda gurau…
3.
BOHON SELALU BOHONG
Bohong Selalu Bohong adalah bahasa resminya, tiap pidato hanya racun manis.
Janji, janji, janji— semua berakhir di tong sampah sejarah. Kebenaran terkubur, keadilan diseret ke ruang gelap, dan rakyat dipaksa diam.
Namun, bohong tak pernah abadi, ia akan runtuh oleh waktu. Krena bohong terus ada waktunya.
Dan jika ada pemimpin palsu itu akan tersisa hanya sebagai nama busuk di buku bangsa. Jadilah pemimpin yaang dicintai tanpa cela….
JAKARTA, AWAL SEPTEMBER 2025