SENI.CO.ID — Berikut adalah puisi yang tayang untuk Seni.co.id pekan ini, berjudul “Lestariningrum: Sembilan Fragmen Cinta dan Jiwa yang Ikhlas” karya Aendra Medita. Naskah ini sudah dilengkapi pengantar judul per puisi, dan struktur jiwa yang terurai. Lestariningrum: Dalam pusaran zaman yang terus berputar, selalu ada sosok yang tenang—yang tidak menuntut untuk diingat kehadirannya menggetarkan. Melalui sembilan puisi ini, Aendra Medita mengabadikan nama Lestariningrum bukan hanya sebagai seseorang, tapi sebagai perlambang cinta, kekuatan, dan ketulusan jiwa yang hakiki. (red)
Puisi-puisi ini hadir sebagai fragmen-fragmen puitik, reflektif, dan lembut, mengajak pembaca menyelami keheningan yang menguatkan dan ketulusan yang menyenyukkan. Sajak-sajak ini adalah doa yang ditulis dengan puisi Aendra yang bermakna, sekaligus pengingat bahwa cinta yang sejati tidak pernah menuntut, tapi terus tumbuh selamanya.
LESTARININGRUM
1.
Adalah doa yang hidup, adalah sunyi yang bijak.
Di antara keduanya, aku temukan diriku waktu yang indah.Cinta yang Tak Meminta
Cintamu bukan permintaan,
tapi kehadiran.
Seperti angin yang setia menyentuh daun yang gugur.
2.
Kuat Seperti Tanah kekuatan
Kau tak retak meski diinjak,
Kau tak retak meski diinjak,
tak goyah meski diabaikan.
Kau adalah tanah tempat benih harapan tumbuh.
3.
Jiwa yang Hakiki
Di matamu tak ada tipu,
Di matamu tak ada tipu,
di nadamu tak ada pura-pura.
Kau adalah jiwa yang bicara dengan keheningan.
4.
Tulus yang Menyemakatiku
Kata-katamu bukan obat,
tapi luka jadi tenang karena kau hadir tanpa syarat.
5.
Ikhlas Tanpa Nama
Kau memberi tanpa ditanya,
Kau memberi tanpa ditanya,
kau selalu ada tanpa pamrih.
Namamu tak tercatat, tapi jejakmu abadi.
6.
Cinta yang Menguatkan
Bukan cinta yang melemahkan, bukan cinta yang meminta.
Cintamu adalah sayap di punggung yang lelah.
Kau Perempuan dari Cahaya
Kau tak datang membawa pelita,
7.
karena kau sendiri cahaya.
Dalam gelap, kau mengajari kami melihat.
8
Lestariningrum namamu, dalam Setiap Detak
Engkau bukan hanya seseorang,
tapi rasa yang menetap.
9.
Lestariningrum— kau ada, di dalam setiap detak harapan.
dan kesunyianmu tetep kau ada
BDG-JKT-BDG 2024-2025
Tentang Penulis
Aendra Medita adalah jurnalis, penyair, dan pengamat seni yang telah aktif sejak 1990-an. Karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media cetak dan daring. Ia juga dikenal saat ini dekat sebagai pemerhati seni, baik rupa dan budaya dan, dalam puisinya, Aendra kerap memadukan kesederhanaan bahasa dengan kedalaman makna yang filosofis. ia juga penulis biografi sejumlah tokoh budaya dan sosial. saat ini sedang memperispkan menulis buku JAYA SUPRANA. Aendra juga adalah pemilik dan pemimpin redaksi SENI.CO.ID
Apakah Anda ingin tahu aendra silakan hub di IG @aendramedita
Sponsor