SENI.Co.ID — Hubungan antara Indonesia–Malaysia merepresentasikan dinamika yang reflektif–reaktif, sebagaimana terlihat dalam pameran kali ini. Empat belas seniman media dari Malaysia yang terdiri dari seniman individu, kolektif dan performans: Abdul Shakir, Afiq Romi, Danial Fuad, Daniel Mokhtar, Heidhir Hamdan, Izhar Yusrin, Izzat Aziz, Nur Ezlyn, Syafiqah Rafi, dan Zulkefli Jais.
Sedangkan seniman kolektif dan seniman performans meliputi Azizan Paiman, Irfan Mustafa, Kapallorek, serta Tumbuktikus Collective (Fadly Sabran, Shahrul Hisham, Haris Abadi Abdul Rahim) hadir dengan karya di ruang pamer.
Pameran Antara: Extended menjadi pertukaran simbolik mengenai refleksi diplomasi Indonesia–Malaysia, yang memperlihatkan berbagai persamaan, perbedaan seni dan budaya, serta keberagaman wacana yang diekspresikan seniman melalui karya sebagai hasil reaksi terhadap pentingnya hubungan dan pertukaran antara dua negara ini.
Pameran ini akan berlangsung pada 16 September hingga 16 Oktober 2023 bertempat di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta. Tanggal pembukaan Sabtu, 16 September 2023. Pameran yang diselenggarakan bersama ini dipersiapkan oleh Kersan Art Studio, Jakarta.
Inisiasi pameran ini digagas oleh Kapallorek (Malaysia) sejak 2021, merupakan event tahunan. Berfokus sebagai katalisator pengembangan karya seni media, pameran ini menjadi tempat seniman muda bereksplorasi dalam upaya mendorong dan memperkaya ekosistem seni di Malaysia. Tahun ini, Kersan Art Studio (Indonesia) terlibat dalam Pameran ANTARA sebagai kolaborator program pertukaran seni dan budaya di kedua negara, Indonesia–Malaysia.
Menurut Dayna Fitria, kurator pameran, pameran ini menyajikan karya seni media yang saling berdialog dari segi gagasan, media dan ruang. Hal ini ditujukan sebagai ekspansi ruang tumbuh untuk melanjutkan konsistensi eksperimen seniman muda tanpa kehilangan esensi identitas.
“ANTARA: EXTENDED, dapat menjadi pemantik perluasan dan mempertahankan interkoneksi yang telah terjalin sepanjang waktu antara Indonesia dan Malaysia. Melalui program pertukaran seni dan budaya di kedua negara ini secara langsung telah menjadi ruang berbagi pandangan dan perasaan dari Indonesia ke Malaysia maupun sebaliknya,”ungkap Dayna Fitria.
Acara ini diselenggrakan oleh dua organisasi yang bekerjasama, Kapallorek, Perak, Malaysia, merupakan ruang seni independen yang didirikan pada tahun 2014 oleh Fadly Sabran dan berpusat di Seri Iskandar, Perak, Malaysia. Ia beroperasi sebagai organisasi non-profit yang menyediakan platform alternatif untuk Seniman Media Baru yang Berkembang, Seni Antara Disiplin, Seniman Eksperimental, Artis Residensi & Penyelidik Seni.
Pameran di Indonesia dilaksanakan oleh Kersan Art Studio yang merupakan ‘Art Space’ dengan penekanan pada proses seni serta ‘open studio’ yang dirancang untuk menciptakan lingkungan komunikasi antara seniman, kurator, penulis, akademisi, dan masyarakat. Kersan Art Studio berfokus pada pameran, pertunjukan, proyek seni, musik, presentasi, pertukaran seniman dan residensi internasional serta bekerja sama dengan lembaga seni pendidikan lainnya di Asia dan Eropa.***
(Frigidanto Agung)
Sponsor