
OLEH SUSI ANDRINI
Setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan negeri ini di bawah kibaran Sang Saka Merah Putih. Merah berarti Berani dan Putih itu Suci. Teks Proklamasi 17 Agustus 1545 yang dibacakan Soekarno menjadi saksi sejarah tanah dan tumpah darah Indonesia dengan satu kata “MERDEKA”.
Seperti halnya dalam pameran yang bertajuk ”Pahlawan Penuh Jasa.”
Sebanyak 22 lukisan buah tangan dari karya pelukis, A R Tanjung, Andi Sopiandi, Bambang Sudarto, Casjiwanto, Irwan, Iwan,Koeswanna, Kembang Sepatu, Indra Wahyu Srikaryadi Nurdin Yusup, dan Toni Fatoni, menghiasi ruang pamer pada 7-14 November 2023 di IMAH ANIES KAFE PEDJUANG, Bandung dan di buka oleh Dr. Memet Hakim.
Menilik sejarah perjuangan pahlawan ke belakang, yang gugur di medan laga (pada pasca kemerdekaan di Surabaya) saat itu. Sekitar 20.000 jiwa melayang, sebagian adalah warga sipil yang menjadi korban, disamping itu sebanyak 150.000 orang dijarah meninggalkan Surabaya. Pertempuran 10 November saat itu tak terelakkan, karena di sulut karena Kematian Jendral Mallaby (Pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur) yang memicu kemarahan pihak Inggris kepada Indonesia.
Pertempuran selama lebih kurang tiga minggu lamanya, menewaskan sekitar 1500 orang prajurit Inggris, hilang dan luka-luka, alat perang rusak dan porak poranda. Sehingga per tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan.

Kemerdekaan Indonesia yang kini telah mencapai usia 73 tahun masih jauh menggapai cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam menciptakan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Bukan lagi pahlawan dalam Keputusan seniman untuk menggunakan media tertentu, seperti minyak, akrilik, cat air atau cat berbahan dasar air misalnya tinta, dan lainnya serta pilihan berupa bentuk tertentu, seperti , kuda, becak, suasana dan situasi dalam perang, panorama, ataupun bergaya abstrak yang menjadi imajinasi tersendiri bagi pelukisnya merupakan satu proses yang menjadi kualitas yang ekspresif serta pilihan medium dan bentuk, juga teknik dari sang seniman, berpadu untuk mewujudkan gambaran visual yang unik yang memiliki karakteristik tertentu.
Salah satu contoh, lihat pada karya Andi Sopiandi berjudul, “Pahlawan Keluarga” dengan Cat akrilik di kanvas berukuran 128 x 55 cm. Lukisan itu tampak sederhana namun menggambarkan kesahajaan dari seorang penarik becak yang bekerja dan berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Ia adalah “pahlawan” bagi keluarganya. Pahlawan yang tidak hanya mengangkat pistol dan bedil di masa penjajahan dulu tapi pahlawan untuk menghidupi anak dan istri.
